Minggu, 02 Desember 2018

Pendaki Amatiran Ranukombolo (ROMBONGAN 13 AKHWAT)


Bismillah..

Assalamu’alaikum temen-temen, lama banget nggak ngisi blog ini, padahal targetnya tiap bulan bakal ngisi, tapi karena satu dua hal, jadilah.. seperti ini ^_^

Sekitar bulan Agustus lalu, temen kontrakan (di Malang saat kuliah dulu) ada yang ngajakin mendaki ke Semeru. Diputuskanlah bulan November ditanggal merah, setelah didiskusikan sama temen-temen tanggal 17-18 November lah kita berangkat dan pulang.

Banyak persiapan pastinya untuk memutuskan mendaki ke gunung Semeru, setelah kita obrolin di grup WA waktu itu tujuan kita adalah sampai pada Pendakian Ranu Kumbolo (tidak sampai ke Puncak), karena melihat situasi dan kondisi yang mana kita beranggotaan perempuan semua dan tidak banyak memiliki waktu untuk sampai ke puncak (kira-kira membutuhkan 3-4 harian untuk sampai puncak dan kembali).

Perlu kita tau bahwa, untuk berangkat mendaki ke Gunung Semeru, sudah ada peraturannya, yaitu mendaftar secara online terlebih dahulu, caranya dengan masuk ke web TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) terus ikuti cara mendaftarnya, yang penting siapkan identitas diri dan email yang aktif. min H-3 bulan sebelum berangkat, maksimal kuota per harinya adalah 600 pendaki. Jadi untuk mempersiapkan lebih awal daftar diawal-awal lebih baik.

Pada waktu itu kita mendaftar sekitar H-1 bulan, kuota pada saat itu juga sudah hampir penuh. Dan Alhamdulillah kita ada 18 orang dibagi jadi 3 kelompok bisa masuk list pendakian untuk tanggal 17-18. Tidak berhenti disitu, langkah selanjutnya setelah mendaftar online adalah Trasnfer pembayaran untuk mendaki. Harga tiket weekday Rp.17.500 dan weekend Rp. 22.500. dan jangan lupa untuk konfirmasi pembayaran, diberi waktu 24 jam, kalau lebih dari 24 jam tidak konfirmasi maka tiket hangus.

Qodarullah, kelompok mba jule yang berjumlah 4 orang pada saat itu, telat untuk konfirmasi. Jadi, tiket hangus (tapi uang masih bisa dikembalikan) yang penting langsung konfirmasi ke petugas di kantor Balai Besar TNBTS di Arjosari, Malang.

Untuk pendaftaran minimal 2 orang dalam satu kelompok, tidak bisa sendiri. Hal ini dibutuhkan oleh para pendaki, karena kita tidak diperbolehkan untuk mendaki sendiri,  Kalaupun mau mendaki sendiri diharuskan untuk menyewa porter (pembawa barang pendakian), dan itu dikenakan biaya seperti 1 orang pendaki.

Dan setelah kita mendaftar online, email kita otomatis akan dikirimi data kelompok pendaki dan kebutuhan yang wajib dibawa saat pendakian. Ada 3 lembar bukti cetak pembayaran pendakian semeru (BACA DENGAN CERMAT !)

Persiapan pribadi dan persiapan kelompok harus disiapkan dari jauh-jauh hari, karena medan yang akan kita lalui cukup lama yaitu 6-7 jam pendakian. Menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh harus dipastikan siap untuk mendaki. Minimal h-1 bulanlah untuk rutin joging. Persipan kelompok seperti barang bawaan tenda, kompor, nesting dll. Kalau hanya sekedar melakukan pendakian sekali dua kali kita bisa menyewa alat-alat pendakian/camp di tempat persewaan. Cukup terjangkau harganya.

Rombongan kita ada 13 orang, karna 1 orang mengundrukan diri nggak bisa ikut. Sebenernya kalo kasusnya seperti ini, sudah terdaftar (sdh membayar tiket masuk) tapi mengundukan diri, bisa digantikan dengan orang lain, agar tidak mubadzir tiket masuknya.

13 orang dibagi jadi 2 kelompok, yaitu kelompok Ade dan Kelompok Nita. Kelompok Ade ada 7 orang, Ade, Yayang, Dian, Eka, Irul, Nadiya, Anna. Kelompok Nita ada 6 orang, Nita, Sayyidah, Laila, Vita, Neneng, Amaliya.

Kita berkumpul di Malang (kontrakan akhwat Kaustar), Ade berangkat dari Jakarta hari jumat sampai di Malang Sabtu pagi, Aku (Nita) berangkat dari Banjarnegara tepatnya dari Purwokerto hari Kamis sampe Malang Jumlat Pagi, Irul dan Vita berangkat dari Madiun Jumat siang sampe Malang jumat sore. Sisanya mereka stay di Malang.

Dipastikan logistik dan alat camp mencukupi untuk beberapa hari pendakian. Tenda juga diisi sesuai kapasitas. Tenda yang kita bawa pada saat itu ada 4 tenda, 2 tenda kapasitas 4-5 orang, dan 2 tenda kapasitas 2 orang (ini bisa diisi 3 orang) tapi orangnya yang kecilkecil. Heheheee.. 2 kompor + nesting dan 3 tabung gas.

Kendaraan untuk sampai di Ranu Pane (Bascamp) juga harus disiapkan. Kalau kita dari malang naik motor sampai di pasar tumpang, dari pasar tumpang naik jeep sampai di Ranu Pane. Dikenakan masing masing orang Rp.100.000. (sebelumnya udah booking jeep)

Start dari Malang kita sekitar jam 05:30 WIB, kita mengejar breafing pertama jadi diusahakan sampai di Ranu Pane sebelum jam 8. Menuju ke Tumpang (Pasar Tumpang) sampai disana sekitar jam 06:10 WIB, terus dilanjut naik Jeep dan sampai di Ranu Pane sebelum jam 8
\
Lanjut untuk melakukan pendaftaran ulang, Loket buka jam 8 jadi kita persiapan untuk mengantri di loket. Yang harus dibawa pada saat pendaftaran ulang adalah, 3 lembar surat keterangan pendakian (sudah diisi) (dicetak rangkap 2), fc identitas diri (semua anggota), surat kesehatan (harus h-1 sebelum berangkat mendaki) (semua anggota).

Setelah mendafar ulang di Loket pendafftaran selanjutnya adalah melakukan Breafing. Semua barang bawaan dibawa saat breafing, pokoknya setelah selesai daftar ulang di loket kita langsung menuju lokasi breafing, breafing perlu dilakukan karena untuk memberikan informasi penting para pendaki..
Setelah selesai breafing kita kembali ke loket pendaftaran (pasca breafing), lokasinya sama, tapi loket yang pasca breafing ada di samping loket pendaftaran pertama.

Setelah itu kita diberikan tiket masuk ke TNBTS. Fix kita bisa mulai mendaki. Tepat di tulisan Selamat Datang, ada kantor untuk mengecek tiket masuk. Dan kita bisa foto disitu. ^_^

Lanjut deh.. mendaki..  

Kira kira pukul 10:10 WIB kita mulai mendaki, medannya cukup landai, menanjak tapi tidak curam, dan bisa dilalui motor (motor-motor yang masuk adalah motor para petugas yang sedang memperbarui jalanan). Tidak jauh dari awal pendakian nanti disetiap perjalaan ada warung yang menjual jajanan, dan yang paling laris adalah semangka plus gorengan. Harganya @2500. Rasanya beda pokoknya.. lebih suegerr..

Karena pada hari itu kuota full, sekitar ada 600 pendaki, jadi selama perjalanan kita sering berpapasan atau bertemu dengan pendaki lain yang naik, dan yang turun pun lumayan banyak. Perjalanan sampai di pos satu sekitar pukul  12:45 WIB kalau nggak  salah juga sih. Di pos satu kita bisa menikmati semangka, gorengan, pisang, jeruk, dan jajanan yang lain. Harganya @2500 untuk gorengan dan semangka, mungkin harga yang lain juga sama. Beberpa menit kita beristirahat di pos satu, terus dilanjut lagi…

Perjalanan menuju pos 2. Jalanan mulai agak terjal, kiri jurang kanan pohon-pohon, jadi harus hati-hati, sesekali kita juga istirahat. Kita udah mulai mencar, mba say(sayyidah), yayang, dian, mbak laila udah jalan duluan, kita masih di belakang, apalagi aku dan ade di paling belakang. Tapi di tiap pos diusahakan kita saling tunggu.

Sampai di pos 2 kita nggak jajan pas itu, kita duduk duduk sambil makan bawaan kita, ade nih yang paling banyak bawaannya, semua jajan dikeluarin, irul juga gitu. Haha..

Dan diistu kita yang paling rame kayaknya, ketawa-ketawa ngobrol sana sini, dan kita juga pendaki perempuan yang paling banyak rombongannya.  Awalnya mau solat di pos 2, tapi lama-kelamaan malah rame banget para pendaki, yasudah kita cuman istirahat dan makan.

Di pos 2 juga kita ketemu sama iha (temen kita) cuman beda rombongan. Setelah melepas lelah. Kita lanjut perjalanan.

Seperti sebelumnya. Aku dan ade sudah mulai di belakang banget dari rombongan kita, jalanan kiri jurang kanan tebing dan pohon-pohon. Insiden pun terjadi..

Saat aku dan ade berpapasan dengan pendaki lain yang turun, aku posisi di depan ade, pendaki lain berhenti mempersilahkan kita jalan duluan, aku pun jalan di depan mereka terus giliran ade, karna jalanan setapak dan sempit, jadi emang harus hati-hati dan jaga keseimbangan. Pas aku udah mulai melewati mereka tiba-tiba spontan ada yang teriak istighfar,

Astaghfirullah.. Eh itu Tolongin-Tolongin..” aku juga kaget trus langsung nengok belakang, ternyata ade jatuh guys.. dia jatuh ke arah kiri, alhamdulillahnya ada rumput-rumput yang menghalangi jurang, jadi masih bisa nyangkut. Dan di rombongan mereka banyak anak cowok, jadi bisa langsung ditolongin. Dan alhamdulillahnya iha dateng juga, posisi diistu kan, aku aja ya yang kenal sama ade, dan ade udah ditolongin sama mas-mas, tapi mereka tuh kaya histeris banget loh, liat ade jatuh (yang anak cewek).. aku sebenernya santai aja, maksudnya percayalah kalo ade bisa ditolongin, tapi karena mereka histeris banget dan liat posisi ade jatuhnya itu dia kaya tiduran di rumput-rumput (dalam hati aku ketawa tapi kasihan liat ade) duduuduu..  maapkeunn dee..

Udah berhasil ditolongin, alhamdulillah nggak kenapa-kenapa, cuman mata kaki ade sebelah kiri yang rada kesleo, jadi rehat sebentar buat ngumpulin kekuatan lagi. Dari situ kita mulai lebih hati-hati dan jalan lebih ke arah sebelah kanan, karena perjalanan mulai lebih terjal dari sebelumnya, dan emang di setiap perjalanan disebelah kiri itu dikasih tanda kuning, pertanda area bahaya. Sedikit-sedikit rehat, buat ngumpulin tenaga. Dan udah nggak tau berapa banyak pendaki yang mendahului kita,

Asiknya kita diperjalanan itu, kalau ketemu pendaki lain, kita saling sapa, dan saling memberi semangat ^_^ ciyeh.. haha, karena kita sama-sama lagi dalam perjalanan dan satu tujuan. Dan nggak cuman asik, tapi kita dapet banyak banget pelajaran selama mendaki. Belajar sabar, kuat, semangat, menghormati sesama, dll

Pendakinya juga dari berbagai usia dan dari luar daerah, tua, muda, anak-anak, bapak, ibu, anak. Kita ketemu sama satu keluarga, anak-anaknya masih seumuran SD kelas 3 dan 4an hebat banget masyaallah, trus juga ada anak dan ibunya aja. Dan banyak dari luar kota, ada dari Surabaya, Jakarta, Sukabumi dll.

Sebelum sampai di pos 3 kita ketemu dengan rombongan kita dan menceritakan insiden tadi.
Sambil terus berjalan, kita nemu tempat lumayan luas dan bisa untuk solat berjama’ah, kita pun solat di pinggir jalan sebelum sampai di pos 3.

Sampailah kita di pos 3, sama dengan pos pos yang lain, banyak tersedia jajanan, gorengan, semangka dll, karena waktu sudah semakin sore kita hanya rehat sejenak dan langsung melanjutkan perjalanan menuju Ranu Kumbolo. Track dari pos 3 ini yang mungkin bisa dibilang sangat terjal. Karena, tracknya nanjak banget dan harus pelan-pelan saat berjalan. Yang penting fokus sama jalan kita, jangan terlalu melihat ke atas, dan pelan-pelan aja, sambill atur napas pelan-pelan.

Setelah track tanjakan, track selanjutnya adalah jalan setapak kiri jurang kanan pohon-pohon/tebing. Dari sini aku dan ade ada di urutan paling belakang lagi. Seperti biasaa..

Hari semakin sore, sekitar pukul 16:00 kita berhenti sejenak, karena perut ku terasa keroncongan. Makan roti plus minum bisa untuk mengganjal perut. Karena takut kesorean, kita pun langsung melanjutkan perjalanan,

Hari makin gelap. Belum ada tanda-tanda terlihat Ranu (danau). Sesekali bertemu dengan pendaki lain, yang mereka baru mendaki pukul 13:00 dan sudah sampai hampir di Pos terakhir, dan kita yang mendaki duluan sekitar pukul 10 lebih, baru sampai sini.. hahahaa.. nggak papa, yang penting selamat sampai tujuan dan kembali pula dengan selamat.

Sudah memasuki waktu maghrib, Ranu (danau) sudah terlihat. Alhamdulillah… lega rasanya. Tetapi kita belum sampai pada tujuan, kita harus memutari Ranu (danau) untuk sampai pada Bascamp tempat mendirikan tenda.

Ade yang tadi jatuh, kaki sebelah kiri terasa keram, jadi sesekali berhenti untuk menormalkan kembali kakinya. Bascamp sudah terlihat, tapi butuh waktu lumayan lama untuk sampai disana, menuruni bukit, melewati lembah dan menaiki bukit lagi, terus jalan agak landai, disini awan sudah gelap. Gelap banget. Udara juga makin dingin, cahaya hanya ada di senter hp. Kita melewati tengah hutan, dalam hati udah ngebayangin yang nggak-enggak. Ada hewan buas lah, ada yang ngikut lah, dll ya Allah..

Posisi ade ada di depan aku, mulai dari sini, ade nggak berhenti berjalan, berbeda saat kita berjalan sebelumnya, dia sering banget istirahat. Sekarang mungkin karena sudah memasuki waktu maghrib dan hampir isya, kita belum juga sampai, dia pun berjalan terus tanpa henti, sesekali dia memanggilku, “ Ta ? ”, “ iya de, aku masih hidup”, kataku. Nggak satu kali, tapi berkali-kali, hahaa… memastikan kalo aku masih ada di belakang dia.

Sambil istighfar dan dzikir terus dalam hati, begitu pun ade, dia berusaha untuk terus mengingat kalau dia belum solat maghrib, jadi jalan makin cepet dan nggak berhenti sama sekali. Bascamp sudah terlihat. Akhirnya.. alhamdulilah.. kita sampai di Ranu Kumbolo dengan selamat.

Tidak sampai disitu, kurang satu tenda yang belum didirikan, tiga tenda yang lain sudah berdiri. Dari sini masing-masing punya kesibukan sendiri, bersih-bersih, solat, makan, dan istirahat.

Ada kamar mandi disana, lumayan bersih dan airnya sangat dingiinn.. per orang dikenakan biaya Rp.5000. kamar mandinya juga lumayan banyak, warung juga banyak disana, banyak menyediakan pop mie, air hangat, minuman hangat dll.

Dan yang pasti udara disana sudah terasa.. Brrrrrr… Dinginnnyyaaa..Masyaallah..

Tenda 1 isi 3 orang mba say, mba laila dan aku. Tenda 2 isi yayang dan dian. Tenda 3 isi 4 orang, ade, irul, vita dan ana. Tenda 4 diisi 4 orang juga, amaliya, neneng, eka, nadiya. Untuk menghangatkan badan, kita mulai masak air. Air yang kita bawa untuk mendaki hanya 1 botol besar, karena di Ranu Kumbolo ini kita bisa ambil air untuk langsung dikonsumsi. Dan kita ambil air di kran dekat kamar mandi.

Semakin malam udara semakin dingin, jadi siap-siap bawa jaket, kaos kaki, sarung tangan, topi, masker, sleeping bag atau selimut. Dan alas untuk tidurnya, bisa matras atau banner. Karena memang bener-bener dingin banget. Apalagi tengah malam dan dini hari.. beerrrrr dinginnnnyyaaa poooullll… tenda juga sampai basah, obat-obatan juga jangan sampai ketinggalan.

Semakin dekat dengan danau maka udara semakin dingin, jadi siap-siap posisi mendirikan tendanya.
Bermalam di Ranu Kumbolo, supeerrr dingiiiinnn…tengah malam pun kebangun terus, jam 1 bangun karena pasang alarm (niatnya mau liat bintang yang bagus banget katanya.. tapi karena udara dingiin banget, jadilah kita meneruskan tidur sajaa), jam 3 bangun, jam 4 kurang, bangun, dan sampai pada waktu subuh, bangun, wudhu..  rasanyaa.. lebih dingin dari pas malam hari, ada suara anjing pula. Ternyata emang bener ada anjing berkeliaran. Tapi insyaallah nggk bahaya, dia berkeliaran tapi nggak menakut-nakuti. Hahaa..

Hari semakin siang, tapi udara masih dingiinn..

Orang-orang pun semakin banyak yang keluar tenda untuk menikmati sunrise, dan paginya di Ranu Kumbolo di ketinggian 2400mdpl ini, sambil berfoto-foto. Karena kuota pendaki full pada hari itu, suasana Ranu Kombolo juga ramee bangeett.. tapi tak mengurangi suasana epic.nya di Ranu Kumbolo, tempatnya luas banget jadi nggak mungkin kekurangan tempat untuk santai atau berfoto-foto.. ^_^

Sarapan kita di pagi ini adalah mie, mie goreng dimakan bareng-bareng, dan jajanan yang kita bawa, dan minuman hangat yang dimunim bareng-bareng pula. Waktu itu aku bawa 2 pop mie, tapi karena pagi hari aku makan bareng, jadinya sisa 1 pop mi, kata temen-temen yang udah berpengalaman mendaki, biasanya mereka bawa mie biasa, mie yang bungkusan. Kalau pop mie itu bawanya makan tempat dan sampahnya besar pula.


Oia.. tabung gas yang kita pakai itu cuman 1. Sisanya 2 nggak kepake, padahal estimasi pemakaian gas kita butuh 3. Mungkin karena kompor yang bisa dipakai cuman 1 jadinya gasnya juga cukup 1, dan itu pun masih sisa.

Sekitar jam 8 lebih kita udah mulai bongkar-bongkar tenda, rencananya jam 9 udah mulai turun, karena kita harus sampai di loket masuk (Ranu Pane) itu sebelum jam 5 sore, tujuannya untuk lapor diri dan untuk pengambilan identitas asli yang dikumpulin pada waktu pendaftaran.

Setelah beberes tenda, dll, SAMPAH JUGA JANGAN LUPA DIBAWA PULANG.  sekitar jam 9 lebih, kita udah mulai jalan, dengan menyusuri danau. Pemandangannya Masyaallah sekali..

Kita pun terhenti untuk sekedar foto-foto dan mengabadikan moment langka ini, cuaca sangat bersahabat, awan begitu indaahh, ceraaahhh, terang, Alhamdulillah kita bisa menikmati suasa seperti ini.

Di dekat pos Ranu Kumbolo ada satu warung yang jaga ibu-ibu, dan nggak jauh dari situ ada spot foto yang bagus banget, hijaunya danau, perbukitan dan birunya awan menyatu luar biasaa Masyaallah CiptaanNya

Pokoknya kita habisin buat foto-foto ya di Pos ini, Pos Ranu Kumbolo kali ya namanya, karena setelah ini nggak ada spot foto yang bagus banget melebihi ini.

Perjalanan pulang seperti biasa, mba say, yayang, dian, mbak laila, eka dan neneng udah jalan duluan. Sisanya, aku, ade, irul, amaliya, nadiya, ana dan vita ada di kloter selanjutnya. Hehee..

Untuk perjalanan pulang, waktu itu aku udah nggak bawa jajan sama sekali, minum juga abis di perjalanan, karena pas bawa dari ranu kumbolo juga udah dikit. Tapi nggak masalah, kita bisa istirahat di pos-pos, kita bisa makan gorengan dan semangka, itu udah cukup buat ngisi perut biar ada tenaga, yang penting perut diisi, biar nggak gampang capek dan pusing..

Barang bawaan juga diinget-inget, jangan sampai ketinggalan, karena kalo udah ketinggalan, dan kita mau ambil, resikonya ya itu, kita mbalik, jalan lagi, tambah capek. Kmaren sempet kamera Lia ketinggalan, otomatis mau diambil dong, karena tempatnya nggak terlalu jauh dari lokasi kita sekarang, dia pun ambil, tapi nggak selang lama dia udah balik lagi dengan rombongan orang lain. Ternyata kamera dia dibawain sama rombongan itu, alhamdulillah,,, jadi mbaliknya nggk terlalu jauh.
 
Insyaallah banyak orang baik di pendakian, tapi jga tetep waspada jaga diri masing-masing^_^

Perjalanan turun lebih cepet, hampir setengahnya perjalanan naik. Dan yang tepenting, kita jangan sampai jalan sendiri, harus ada temennya.

Sama seperti saat mendaki kemaren, kita banyak bertemu dengan pendaki lain. Dan kita saling sapa, dan ini yang bikin heran, kita papasan sama pendaki, terus dia sapa kita “ loh, ini ya? Yang dari Malang?” terus kita jawab. Iya pak/mas, marii..

Kita pun heran, kok tau ya? Haha..

Mungkin karena kita rombongan perempuan semua. Jumlahnya pun lumayan banyak 13 orang, mungkin Itu yang membuat mereka cepet hapal.

Lanjut..

ditiap pos kita berhenti, pos 3 kita berhenti untuk mengisi energi, semangka dan gorengan. Cukup mengisi perut biar berenergi lagi. Pos 2, beli semangka. Dan di pos satu, nggak beli apa-apa.

Dan alhamdulillah masih kuat sampai perjalanan pulang sampai Ranu Pane. Persiapan bersih-bersih dan solat dan dilanjut pulang naik Jeep. 

Alhamdulillah dengan segala kenikmatan Allah, kita masih diberi kesempatan untuk menikmati Alam yang beitu megah. Tidak tau lagi caranya kita harus bersyukur seperti apa, yang pasti dengan cara kita menjaga alamnya dan tidak merusaknya, itu salah satu bukti syukur kita kepada pemberian Allah.

Kenapa berani kita rombongan perempuan semua?

Karena,

Pertama, insyaallah niat kita baik untuk mentadaburi cintaanNya, kalau niat kita udah karena Allah, insyallah semuanya jga dibantu sama Allah, jadi kita juga harus berani

Kedua, salah satu dari kita udah ada yang berpengalaman sampai di puncak. Jadi kita juga bisa mempertimbangkan perjalanannya, kesiapannya dll

Ketiga, kita sama-sama berani, jadi insyaallah bisa melewati semuanya. Yang terpenting adalah kita harus selalu yakin dengan pertolongan Allah. Kawan laki-laki bukan satu-satunya jaminan dalam perjalanan, karena kita juga sama-sama makhluk Allah, yang punya kekurangan dan kelebihan.

Satu-satunya penolong kita dalam perjalanan adalah Allah, jadi harus berani lillahita’ala.

Sekian, semoga bermanfaat temen-teman,

Wassalamu’alaikum ^_^

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar