Bismillah..
Assalamu’alaikum
temen-temen, lama banget nggak ngisi blog ini, padahal targetnya tiap bulan
bakal ngisi, tapi karena satu dua hal, jadilah.. seperti ini ^_^
Sekitar
bulan Agustus lalu, temen kontrakan (di Malang saat kuliah dulu) ada yang
ngajakin mendaki ke Semeru. Diputuskanlah bulan November ditanggal merah,
setelah didiskusikan sama temen-temen tanggal 17-18 November lah kita berangkat
dan pulang.
Banyak
persiapan pastinya untuk memutuskan mendaki ke gunung Semeru, setelah kita
obrolin di grup WA waktu itu tujuan kita adalah sampai pada Pendakian Ranu
Kumbolo (tidak sampai ke Puncak), karena melihat situasi dan kondisi yang mana
kita beranggotaan perempuan semua dan tidak banyak memiliki waktu untuk sampai
ke puncak (kira-kira membutuhkan 3-4 harian untuk sampai puncak dan kembali).
Perlu
kita tau bahwa, untuk berangkat mendaki ke Gunung Semeru, sudah ada
peraturannya, yaitu mendaftar secara online terlebih dahulu, caranya dengan
masuk ke web TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) terus ikuti cara
mendaftarnya, yang penting siapkan identitas diri dan email yang aktif. min H-3
bulan sebelum berangkat, maksimal kuota per harinya adalah 600 pendaki. Jadi
untuk mempersiapkan lebih awal daftar diawal-awal lebih baik.
Pada
waktu itu kita mendaftar sekitar H-1 bulan, kuota pada saat itu juga sudah
hampir penuh. Dan Alhamdulillah kita ada 18 orang dibagi jadi 3 kelompok bisa
masuk list pendakian untuk tanggal 17-18. Tidak berhenti disitu, langkah
selanjutnya setelah mendaftar online adalah Trasnfer pembayaran untuk mendaki.
Harga tiket weekday Rp.17.500 dan weekend Rp. 22.500. dan jangan lupa untuk
konfirmasi pembayaran, diberi waktu 24 jam, kalau lebih dari 24 jam tidak
konfirmasi maka tiket hangus.
Qodarullah,
kelompok mba jule yang berjumlah 4 orang pada saat itu, telat untuk konfirmasi.
Jadi, tiket hangus (tapi uang masih bisa dikembalikan) yang penting langsung
konfirmasi ke petugas di kantor Balai Besar TNBTS di Arjosari, Malang.
Untuk
pendaftaran minimal 2 orang dalam satu kelompok, tidak bisa sendiri. Hal ini
dibutuhkan oleh para pendaki, karena kita tidak diperbolehkan untuk mendaki
sendiri, Kalaupun mau mendaki sendiri
diharuskan untuk menyewa porter (pembawa barang pendakian), dan itu dikenakan
biaya seperti 1 orang pendaki.
Dan
setelah kita mendaftar online, email kita otomatis akan dikirimi data kelompok
pendaki dan kebutuhan yang wajib dibawa saat pendakian. Ada 3 lembar bukti
cetak pembayaran pendakian semeru (BACA DENGAN CERMAT !)
Persiapan
pribadi dan persiapan kelompok harus disiapkan dari jauh-jauh hari, karena
medan yang akan kita lalui cukup lama yaitu 6-7 jam pendakian. Menjaga
kesehatan dan kekuatan tubuh harus dipastikan siap untuk mendaki. Minimal h-1
bulanlah untuk rutin joging. Persipan kelompok seperti barang bawaan tenda,
kompor, nesting dll. Kalau hanya sekedar melakukan pendakian sekali dua kali
kita bisa menyewa alat-alat pendakian/camp di tempat persewaan. Cukup
terjangkau harganya.
Rombongan
kita ada 13 orang, karna 1 orang mengundrukan diri nggak bisa ikut. Sebenernya
kalo kasusnya seperti ini, sudah terdaftar (sdh membayar tiket masuk) tapi
mengundukan diri, bisa digantikan dengan orang lain, agar tidak mubadzir tiket
masuknya.
13
orang dibagi jadi 2 kelompok, yaitu kelompok Ade dan Kelompok Nita. Kelompok
Ade ada 7 orang, Ade, Yayang, Dian, Eka, Irul, Nadiya, Anna. Kelompok Nita ada
6 orang, Nita, Sayyidah, Laila, Vita, Neneng, Amaliya.
Kita
berkumpul di Malang (kontrakan akhwat Kaustar), Ade berangkat dari Jakarta hari
jumat sampai di Malang Sabtu pagi, Aku (Nita) berangkat dari Banjarnegara
tepatnya dari Purwokerto hari Kamis sampe Malang Jumlat Pagi, Irul dan Vita
berangkat dari Madiun Jumat siang sampe Malang jumat sore. Sisanya mereka stay
di Malang.
Dipastikan
logistik dan alat camp mencukupi untuk beberapa hari pendakian. Tenda juga
diisi sesuai kapasitas. Tenda yang kita bawa pada saat itu ada 4 tenda, 2 tenda
kapasitas 4-5 orang, dan 2 tenda kapasitas 2 orang (ini bisa diisi 3 orang)
tapi orangnya yang kecilkecil. Heheheee.. 2 kompor + nesting dan 3 tabung gas.
Kendaraan
untuk sampai di Ranu Pane (Bascamp) juga harus disiapkan. Kalau kita dari
malang naik motor sampai di pasar tumpang, dari pasar tumpang naik jeep sampai
di Ranu Pane. Dikenakan masing masing orang Rp.100.000. (sebelumnya udah
booking jeep)
Start
dari Malang kita sekitar jam 05:30 WIB, kita mengejar breafing pertama jadi
diusahakan sampai di Ranu Pane sebelum jam 8. Menuju ke Tumpang (Pasar Tumpang)
sampai disana sekitar jam 06:10 WIB, terus dilanjut naik Jeep dan sampai di
Ranu Pane sebelum jam 8
\
Lanjut
untuk melakukan pendaftaran ulang, Loket buka jam 8 jadi kita persiapan untuk
mengantri di loket. Yang harus dibawa pada saat pendaftaran ulang adalah, 3
lembar surat keterangan pendakian (sudah diisi) (dicetak rangkap 2), fc
identitas diri (semua anggota), surat kesehatan (harus h-1 sebelum berangkat
mendaki) (semua anggota).
Setelah
mendafar ulang di Loket pendafftaran selanjutnya adalah melakukan Breafing.
Semua barang bawaan dibawa saat breafing, pokoknya setelah selesai daftar ulang
di loket kita langsung menuju lokasi breafing, breafing perlu dilakukan karena
untuk memberikan informasi penting para pendaki..
Setelah
selesai breafing kita kembali ke loket pendaftaran (pasca breafing), lokasinya
sama, tapi loket yang pasca breafing ada di samping loket pendaftaran pertama.
Setelah
itu kita diberikan tiket masuk ke TNBTS. Fix kita bisa mulai mendaki. Tepat di
tulisan Selamat Datang, ada kantor untuk mengecek tiket masuk. Dan kita bisa
foto disitu. ^_^
Lanjut
deh.. mendaki..
Kira
kira pukul 10:10 WIB kita mulai mendaki, medannya cukup landai, menanjak tapi
tidak curam, dan bisa dilalui motor (motor-motor yang masuk adalah motor para
petugas yang sedang memperbarui jalanan). Tidak jauh dari awal pendakian nanti disetiap
perjalaan ada warung yang menjual jajanan, dan yang paling laris adalah
semangka plus gorengan. Harganya @2500. Rasanya beda pokoknya.. lebih suegerr..
Karena
pada hari itu kuota full, sekitar ada 600 pendaki, jadi selama perjalanan kita
sering berpapasan atau bertemu dengan pendaki lain yang naik, dan yang turun
pun lumayan banyak. Perjalanan sampai di pos satu sekitar pukul 12:45 WIB kalau nggak salah juga sih. Di pos satu kita bisa menikmati
semangka, gorengan, pisang, jeruk, dan jajanan yang lain. Harganya @2500 untuk
gorengan dan semangka, mungkin harga yang lain juga sama. Beberpa menit kita
beristirahat di pos satu, terus dilanjut lagi…
Perjalanan
menuju pos 2. Jalanan mulai agak terjal, kiri jurang kanan pohon-pohon, jadi
harus hati-hati, sesekali kita juga istirahat. Kita udah mulai mencar, mba
say(sayyidah), yayang, dian, mbak laila udah jalan duluan, kita masih di
belakang, apalagi aku dan ade di paling belakang. Tapi di tiap pos diusahakan
kita saling tunggu.
Sampai
di pos 2 kita nggak jajan pas itu, kita duduk duduk sambil makan bawaan kita,
ade nih yang paling banyak bawaannya, semua jajan dikeluarin, irul juga gitu. Haha..
Dan
diistu kita yang paling rame kayaknya, ketawa-ketawa ngobrol sana sini, dan
kita juga pendaki perempuan yang paling banyak rombongannya. Awalnya mau solat di pos 2, tapi
lama-kelamaan malah rame banget para pendaki, yasudah kita cuman istirahat dan
makan.
Di
pos 2 juga kita ketemu sama iha (temen kita) cuman beda rombongan. Setelah
melepas lelah. Kita lanjut perjalanan.
Seperti
sebelumnya. Aku dan ade sudah mulai di belakang banget dari rombongan kita,
jalanan kiri jurang kanan tebing dan pohon-pohon. Insiden pun terjadi..
Saat
aku dan ade berpapasan dengan pendaki lain yang turun, aku posisi di depan ade,
pendaki lain berhenti mempersilahkan kita jalan duluan, aku pun jalan di depan
mereka terus giliran ade, karna jalanan setapak dan sempit, jadi emang harus
hati-hati dan jaga keseimbangan. Pas aku udah mulai melewati mereka tiba-tiba
spontan ada yang teriak istighfar,
“Astaghfirullah.. Eh itu Tolongin-Tolongin..”
aku juga kaget trus langsung nengok belakang, ternyata ade jatuh guys.. dia
jatuh ke arah kiri, alhamdulillahnya ada rumput-rumput yang menghalangi jurang,
jadi masih bisa nyangkut. Dan di rombongan mereka banyak anak cowok, jadi bisa
langsung ditolongin. Dan alhamdulillahnya iha dateng juga, posisi diistu kan,
aku aja ya yang kenal sama ade, dan ade udah ditolongin sama mas-mas, tapi mereka
tuh kaya histeris banget loh, liat ade jatuh (yang anak cewek).. aku sebenernya
santai aja, maksudnya percayalah kalo ade bisa ditolongin, tapi karena mereka
histeris banget dan liat posisi ade jatuhnya itu dia kaya tiduran di
rumput-rumput (dalam hati aku ketawa tapi kasihan liat ade) duduuduu.. maapkeunn dee..
Udah
berhasil ditolongin, alhamdulillah nggak kenapa-kenapa, cuman mata kaki ade
sebelah kiri yang rada kesleo, jadi rehat sebentar buat ngumpulin kekuatan
lagi. Dari situ kita mulai lebih hati-hati dan jalan lebih ke arah sebelah
kanan, karena perjalanan mulai lebih terjal dari sebelumnya, dan emang di
setiap perjalanan disebelah kiri itu dikasih tanda kuning, pertanda area
bahaya. Sedikit-sedikit rehat, buat ngumpulin tenaga. Dan udah nggak tau berapa
banyak pendaki yang mendahului kita,
Asiknya
kita diperjalanan itu, kalau ketemu pendaki lain, kita saling sapa, dan saling
memberi semangat ^_^ ciyeh.. haha, karena kita sama-sama lagi dalam perjalanan
dan satu tujuan. Dan nggak cuman asik, tapi kita dapet banyak banget pelajaran
selama mendaki. Belajar sabar, kuat, semangat, menghormati sesama, dll
Pendakinya
juga dari berbagai usia dan dari luar daerah, tua, muda, anak-anak, bapak, ibu,
anak. Kita ketemu sama satu keluarga, anak-anaknya masih seumuran SD kelas 3
dan 4an hebat banget masyaallah, trus juga ada anak dan ibunya aja. Dan banyak
dari luar kota, ada dari Surabaya, Jakarta, Sukabumi dll.
Sebelum
sampai di pos 3 kita ketemu dengan rombongan kita dan menceritakan insiden
tadi.
Sambil
terus berjalan, kita nemu tempat lumayan luas dan bisa untuk solat berjama’ah,
kita pun solat di pinggir jalan sebelum sampai di pos 3.
Sampailah
kita di pos 3, sama dengan pos pos yang lain, banyak tersedia jajanan,
gorengan, semangka dll, karena waktu sudah semakin sore kita hanya rehat
sejenak dan langsung melanjutkan perjalanan menuju Ranu Kumbolo. Track dari pos
3 ini yang mungkin bisa dibilang sangat terjal. Karena, tracknya nanjak banget
dan harus pelan-pelan saat berjalan. Yang penting fokus sama jalan kita, jangan
terlalu melihat ke atas, dan pelan-pelan aja, sambill atur napas pelan-pelan.
Setelah
track tanjakan, track selanjutnya adalah jalan setapak kiri jurang kanan
pohon-pohon/tebing. Dari sini aku dan ade ada di urutan paling belakang lagi.
Seperti biasaa..
Hari
semakin sore, sekitar pukul 16:00 kita berhenti sejenak, karena perut ku terasa
keroncongan. Makan roti plus minum bisa untuk mengganjal perut. Karena takut
kesorean, kita pun langsung melanjutkan perjalanan,
Hari
makin gelap. Belum ada tanda-tanda terlihat Ranu (danau). Sesekali bertemu
dengan pendaki lain, yang mereka baru mendaki pukul 13:00 dan sudah sampai
hampir di Pos terakhir, dan kita yang mendaki duluan sekitar pukul 10 lebih,
baru sampai sini.. hahahaa.. nggak papa, yang penting selamat sampai tujuan dan
kembali pula dengan selamat.
Sudah
memasuki waktu maghrib, Ranu (danau) sudah terlihat. Alhamdulillah… lega
rasanya. Tetapi kita belum sampai pada tujuan, kita harus memutari Ranu (danau)
untuk sampai pada Bascamp tempat mendirikan tenda.
Ade
yang tadi jatuh, kaki sebelah kiri terasa keram, jadi sesekali berhenti untuk
menormalkan kembali kakinya. Bascamp sudah terlihat, tapi butuh waktu lumayan
lama untuk sampai disana, menuruni bukit, melewati lembah dan menaiki bukit
lagi, terus jalan agak landai, disini awan sudah gelap. Gelap banget. Udara
juga makin dingin, cahaya hanya ada di senter hp. Kita melewati tengah hutan,
dalam hati udah ngebayangin yang nggak-enggak. Ada hewan buas lah, ada yang
ngikut lah, dll ya Allah..
Posisi
ade ada di depan aku, mulai dari sini, ade nggak berhenti berjalan, berbeda
saat kita berjalan sebelumnya, dia sering banget istirahat. Sekarang mungkin
karena sudah memasuki waktu maghrib dan hampir isya, kita belum juga sampai,
dia pun berjalan terus tanpa henti, sesekali dia memanggilku, “ Ta ? ”, “ iya
de, aku masih hidup”, kataku. Nggak satu kali, tapi berkali-kali, hahaa…
memastikan kalo aku masih ada di belakang dia.
Sambil
istighfar dan dzikir terus dalam hati, begitu pun ade, dia berusaha untuk terus
mengingat kalau dia belum solat maghrib, jadi jalan makin cepet dan nggak
berhenti sama sekali. Bascamp sudah terlihat. Akhirnya.. alhamdulilah.. kita
sampai di Ranu Kumbolo dengan selamat.
Tidak
sampai disitu, kurang satu tenda yang belum didirikan, tiga tenda yang lain
sudah berdiri. Dari sini masing-masing punya kesibukan sendiri, bersih-bersih,
solat, makan, dan istirahat.
Ada
kamar mandi disana, lumayan bersih dan airnya sangat dingiinn.. per orang
dikenakan biaya Rp.5000. kamar mandinya juga lumayan banyak, warung juga banyak
disana, banyak menyediakan pop mie, air hangat, minuman hangat dll.
Dan
yang pasti udara disana sudah terasa.. Brrrrrr… Dinginnnyyaaa..Masyaallah..
Tenda
1 isi 3 orang mba say, mba laila dan aku. Tenda 2 isi yayang dan dian. Tenda 3
isi 4 orang, ade, irul, vita dan ana. Tenda 4 diisi 4 orang juga, amaliya,
neneng, eka, nadiya. Untuk menghangatkan badan, kita mulai masak air. Air yang
kita bawa untuk mendaki hanya 1 botol besar, karena di Ranu Kumbolo ini kita
bisa ambil air untuk langsung dikonsumsi. Dan kita ambil air di kran dekat
kamar mandi.
Semakin
malam udara semakin dingin, jadi siap-siap bawa jaket, kaos kaki, sarung
tangan, topi, masker, sleeping bag atau selimut. Dan alas untuk tidurnya, bisa matras
atau banner. Karena memang bener-bener dingin banget. Apalagi tengah malam dan
dini hari.. beerrrrr dinginnnnyyaaa poooullll… tenda juga sampai basah, obat-obatan
juga jangan sampai ketinggalan.
Semakin
dekat dengan danau maka udara semakin dingin, jadi siap-siap posisi mendirikan
tendanya.
Bermalam
di Ranu Kumbolo, supeerrr dingiiiinnn…tengah malam pun kebangun terus, jam 1
bangun karena pasang alarm (niatnya mau liat bintang yang bagus banget
katanya.. tapi karena udara dingiin banget, jadilah kita meneruskan tidur
sajaa), jam 3 bangun, jam 4 kurang, bangun, dan sampai pada waktu subuh,
bangun, wudhu.. rasanyaa.. lebih dingin
dari pas malam hari, ada suara anjing pula. Ternyata emang bener ada anjing
berkeliaran. Tapi insyaallah nggk bahaya, dia berkeliaran tapi nggak
menakut-nakuti. Hahaa..
Hari
semakin siang, tapi udara masih dingiinn..
Orang-orang
pun semakin banyak yang keluar tenda untuk menikmati sunrise, dan paginya di
Ranu Kumbolo di ketinggian 2400mdpl ini, sambil berfoto-foto. Karena kuota
pendaki full pada hari itu, suasana Ranu Kombolo juga ramee bangeett.. tapi tak
mengurangi suasana epic.nya di Ranu Kumbolo, tempatnya luas banget jadi nggak
mungkin kekurangan tempat untuk santai atau berfoto-foto.. ^_^
Sarapan
kita di pagi ini adalah mie, mie goreng dimakan bareng-bareng, dan jajanan yang
kita bawa, dan minuman hangat yang
dimunim bareng-bareng pula. Waktu itu aku bawa 2 pop mie, tapi karena pagi hari
aku makan bareng, jadinya sisa 1 pop mi, kata temen-temen yang udah
berpengalaman mendaki, biasanya mereka bawa mie biasa, mie yang bungkusan. Kalau
pop mie itu bawanya makan tempat dan sampahnya besar pula.
Oia..
tabung gas yang kita pakai itu cuman 1. Sisanya 2 nggak kepake, padahal
estimasi pemakaian gas kita butuh 3. Mungkin karena kompor yang bisa dipakai
cuman 1 jadinya gasnya juga cukup 1, dan itu pun masih sisa.
Sekitar
jam 8 lebih kita udah mulai bongkar-bongkar tenda, rencananya jam 9 udah mulai
turun, karena kita harus sampai di loket masuk (Ranu Pane) itu sebelum jam 5
sore, tujuannya untuk lapor diri dan untuk pengambilan identitas asli yang
dikumpulin pada waktu pendaftaran.
Setelah
beberes tenda, dll, SAMPAH
JUGA JANGAN LUPA DIBAWA PULANG. sekitar jam 9 lebih, kita udah mulai jalan,
dengan menyusuri danau. Pemandangannya Masyaallah sekali..
Kita
pun terhenti untuk sekedar foto-foto dan mengabadikan moment langka ini, cuaca
sangat bersahabat, awan begitu indaahh, ceraaahhh, terang, Alhamdulillah kita
bisa menikmati suasa seperti ini.
Di dekat
pos Ranu Kumbolo ada satu warung yang jaga ibu-ibu, dan nggak jauh dari situ
ada spot foto yang bagus banget, hijaunya danau, perbukitan dan birunya awan
menyatu luar biasaa Masyaallah CiptaanNya
Pokoknya
kita habisin buat foto-foto ya di Pos ini, Pos Ranu Kumbolo kali ya namanya,
karena setelah ini nggak ada spot foto yang bagus banget melebihi ini.
Perjalanan
pulang seperti biasa, mba say, yayang, dian, mbak laila, eka dan neneng udah
jalan duluan. Sisanya, aku, ade, irul, amaliya, nadiya, ana dan vita ada di
kloter selanjutnya. Hehee..
Untuk
perjalanan pulang, waktu itu aku udah nggak bawa jajan sama sekali, minum juga
abis di perjalanan, karena pas bawa dari ranu kumbolo juga udah dikit. Tapi nggak
masalah, kita bisa istirahat di pos-pos, kita bisa makan gorengan dan semangka,
itu udah cukup buat ngisi perut biar ada tenaga, yang penting perut diisi, biar
nggak gampang capek dan pusing..
Barang
bawaan juga diinget-inget, jangan sampai ketinggalan, karena kalo udah
ketinggalan, dan kita mau ambil, resikonya ya itu, kita mbalik, jalan lagi,
tambah capek. Kmaren sempet kamera Lia ketinggalan, otomatis mau diambil dong,
karena tempatnya nggak terlalu jauh dari lokasi kita sekarang, dia pun ambil,
tapi nggak selang lama dia udah balik lagi dengan rombongan orang lain. Ternyata
kamera dia dibawain sama rombongan itu, alhamdulillah,,, jadi mbaliknya nggk terlalu
jauh.
Insyaallah
banyak orang baik di pendakian, tapi jga tetep waspada jaga diri masing-masing^_^
Perjalanan
turun lebih cepet, hampir setengahnya perjalanan naik. Dan yang tepenting, kita
jangan sampai jalan sendiri, harus ada temennya.
Sama
seperti saat mendaki kemaren, kita banyak bertemu dengan pendaki lain. Dan kita
saling sapa, dan ini yang bikin heran, kita papasan sama pendaki, terus dia
sapa kita “ loh, ini ya? Yang dari Malang?” terus kita jawab. Iya pak/mas,
marii..
Kita
pun heran, kok tau ya? Haha..
Mungkin
karena kita rombongan perempuan semua. Jumlahnya pun lumayan banyak 13 orang,
mungkin Itu yang membuat mereka cepet hapal.
Lanjut..
ditiap
pos kita berhenti, pos 3 kita berhenti untuk mengisi energi, semangka dan
gorengan. Cukup mengisi perut biar berenergi lagi. Pos 2, beli semangka. Dan di
pos satu, nggak beli apa-apa.
Dan alhamdulillah
masih kuat sampai perjalanan pulang sampai Ranu Pane. Persiapan bersih-bersih
dan solat dan dilanjut pulang naik Jeep.
Alhamdulillah
dengan segala kenikmatan Allah, kita masih diberi kesempatan untuk menikmati Alam
yang beitu megah. Tidak tau lagi caranya kita harus bersyukur seperti apa, yang
pasti dengan cara kita menjaga alamnya dan tidak merusaknya, itu salah satu
bukti syukur kita kepada pemberian Allah.
Kenapa
berani kita rombongan perempuan semua?
Karena,
Pertama,
insyaallah niat kita baik untuk mentadaburi cintaanNya, kalau niat kita udah
karena Allah, insyallah semuanya jga dibantu sama Allah, jadi kita juga harus
berani
Kedua,
salah satu dari kita udah ada yang berpengalaman sampai di puncak. Jadi kita
juga bisa mempertimbangkan perjalanannya, kesiapannya dll
Ketiga,
kita sama-sama berani, jadi insyaallah bisa melewati semuanya. Yang terpenting
adalah kita harus selalu yakin dengan pertolongan Allah. Kawan laki-laki bukan
satu-satunya jaminan dalam perjalanan, karena kita juga sama-sama makhluk Allah,
yang punya kekurangan dan kelebihan.
Satu-satunya
penolong kita dalam perjalanan adalah Allah, jadi harus berani lillahita’ala.
Sekian,
semoga bermanfaat temen-teman,
Wassalamu’alaikum
^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar