Selasa, 30 Januari 2018

MALANG ISTIMEWA (part 1)


Ngomongin Malang nggak akan ada habisnya.. 
Mulai kenal dengan kota ini yaitu pertengahan tahun 2013 bulan Mei, yang saat itu aku sedang tahap Ujian SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), dalam seleksi ini para calon mahasiswa dituntut untuk memilih 3 Universitas dengan Jurusannya masing-masing. Dan pilihan ketigaku adalah salah satu kampus di Malang yaitu UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Biologi. Aku memilih di Jurusan ini adalah pilihan terakhir dengan passing grade yang kecil pokoknya yang memungkinkan aku bisa masuk, terus karena diantara pelajaran Sains yang paling aku suka dan nyambung adalah Biologi. Jadilah aku milih ini, dan ahkhirnya karena takdir Allah, aku ketrima di UIN Malang. Jadilah Mahasiswa Baru.. (yee..)

Bulan Agustus, Pertama sampai di Kota ini kesannya adalah ….. jauh!
Karna ini adalah perjalanan terjauh setelah beberapa tahun aku hidup di Jawa Tengah. Singkat cerita, 14 jam perjalanan dari terminal Purwokerto sampai ke terminal Arjosari Malang. Aku berangkat sendiri dengan membawa 1 koper dan tas. Sampai di terminal kemudian cari angkot AL (Arjosari, Landungsari), Rp.3000,- sampai ke kampus UIN, disana sudah disediakan ma’had untuk maba (Mahasiswa Baru) selama 1 tahun. 

Sampailah aku di ma’had. Aku kebagian mabna (anakan dari ma’had -Gedung-) Fathimah Az-zahra (Disingkat Faza) lantai 3 kamar no 59. Sebelum masuk ke kamar yang dituju, barang-barang diperiksa terlebih dahulu oleh musyrifah (pengurus). Jika ketahuan membawa barang-barang terlarang ( Heater, celana pensil/jeans, ricecooker) maka akan kena sita. 

Barang-barang aku bawa sendiri menuju kamar di lantai 3. Tok tok.. Assalamau’alaikum.. beberapa orang ada di dalam kamar (mba ima, indi (Anyo), fina (Sonbe), mba lilis – kalo nggak salah juga si-
Ternyata aku adalah anak yang terakhir datang ke kamar (telat satu hari-maklum orang jauh-)
Selang beberapa waktu, nadia, dewi, arin masuk ke kamar.. mereka ngoceh pake bhs jawa (bhs jawa timur), dan aku nggak paham sama omongan mereka. Dikit-dikit agak paham sih, beberapa kata ada yang sama. Walapun aku juga dari jawa, tapi bhs disini beda banget. Hampir beda keseluruhan. Kalaupun ada yang sama itu juga beda arti (jadi aku lebih banyak diem) dan ngomongnya pake bhs indo.. Haahaaa…

Kita sekamar ada 8 orang (mba ima, mba lilis, mba dewi, arin, nadia, indi (anyo), fina (sonbe), dan aku) dan mba fitroh sebagai pendamping kami.
Awal kenal mereka agak kaku, bingung, dan kaget. Emang beda banget kehidupan di Maos, Cilacap, Jawa Tengah terus pindah langsung melancong ke negeri orang di Malang (Jawa Timur). Mereka ngomong dan aku nggak paham sama yang mereka omongin. Sesekali paham, tapi ternyata beda arti. Hahaha..

Nggak cuman soal bahasa. Makanan pun begitu. Iwak’e opo (lauknya apa?), dan kalo di bhsku itu iwak ya ikan. Lalapan, di aku itu lalapan ya sayur-sayuran mentah yang dimakan pake sambel. Di Malang itu lalapan ya satu paket (ayam sayur sambel nasi). Cilok disini ukurannya kecil-kecil, kalo diitung harga Rp.200,-an persatuannnya. Bisanya aku beli Rp.3000,- dan isinya yang campur (Biar nggak ribet juga). Karna isinya bisa macem-macem, ada cilok sendiri, tahu, siomay, gorengan, gorengan ada yang bulet dan ada yang pangsit goreng. 

Makanan disini unik-unik… sayur-sayuran udah biasa, terus orek tempe di malang ini ukurannya pipih lebih lebar dan lebih keras. Terus juga ada pangsit kecil-kecil yang di pedesin (ini hampir kaya orek tempe tapi itu pake pangsit yang kecil-kecil). Oiya disana nggak ada mendoan, adanya gorengan. Hehe..

Ketupat juga disana nggk ada (belum aku temuin), ada paling ya lontong, itupun dicampur di sate. Dan masih banyak lagi,, ini karna aku baru pertama menginjakkan kaki di Malang, makannya kaget dengan berbagai kehidupan yang ada disana. Jadi… mau nggak mau aku juga harus beradaptasi biar bisa hidup tentram ..(^_^)..

Dan ini, kenapa Allah menyuruh kita untuk hijrah. Berhijrah dalam artian disini adalah pindah dari satu tempat ke tempat lain adalah, untuk belajar!.. belajar berbagai hal yang dapat membuatmu lebih mengerti arti kehidupan dan keimanan pastinya.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar