MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN
INTEGRASI Q.S AR-RUUM AYAT 24 DALAM
KAJIAN BIOLOGI
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Tumbuhan
Dosen
pengampu: Dwi Suheryanto, M.P

Disusun
Oleh:
Qonita
wardatul Jannah (13620077)
Kelas:
Biologi C
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kajian
ilmu Biologi merupakan pokok bahasan yang sangat luas pencakupannya, mulai dari
manusia, hewan, tumbuhan, Protista, fungi, mikroorganisme autotroph/heterotroph,
awal mula kejadian kehidupan di Bumi,
dan lingkungan-lingkungan sekitar bahkan hingga sampai pada ruang
angkasa sekalipun. Kesemuaanya dapat dijelaskan melalui kajian ilmu Biologi.
Dalam beberapa buku telah banyak menjelaskan tentang para ilmuan yang
berkecimpung dalam hal meneliti awal mula kejadian kehidupan di Bumi,
diantaranya yaitu John Needham (1713-1781) yang melakukan percobaan dengan
daging yang dimasak dan mengamati bahwa terdapat mikroorganisme pada awal
percobaan dan berkesimpulan bahwa jasad-jasad tersebut berasal dari daging.
Sehingga ilmuan ini berkesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup sebelumnya.
Allah berfirman dalam
QS. Ar-Ruum:24

Artinya:
Dan di antara
tanda-tanda (kebesaran)Nya, Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan)
ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (Hujan) dari langit, lalu dengan
air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti.
Air
hujan merupakan karunia Allah luar biasa yang turun dari langit, begitupun
kehidupan di Bumi. Jika tidak ada air maka bumi ini bisa diyakini akan menjadi
kering dan mati. Dan tidak ada kehidupan. Percobaan John Needham juga berhubungan
dengan kehidupan makhluk hidup yaitu bagaimana makhluk hidup itu dapat tumbuh
pada substrat dari daging. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya air untuk
kehidupan di Bumi dan awal kehidupan di bumi maka akan sedikit banyak
dijelaskan di makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah pada
makalah ini yaitu:
1. Bagaimana
inti dari integrasi Q.S.Ar-Ruum ayat 24 dalam kajian ilmu Biologi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya
makalah ini yaitu:
1. Untuk
mengetahui inti dari integrasi Q.S Ar-Ruum ayat 24 dalam kajian ilmu BIologi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Q.S Ar-Ruum: 24

Artinya:
Dan
di antara tanda-tanda (kebesaran)Nya, Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk
(menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (Hujan) dari
langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mengerti.
Kementrian Agama RI dalam buku
Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid II menerangkan bahwa surah ar-rum ayat 24
tersebut berbicara tentang salah satu dari tanda kekuasaan dan kebesaran Allah
yaitu “kilat”. Kilat adalah suatu fenomena atau gejala alam yang dapat
disaksikan oleh panca indra dan dapat pula diterangkan secara ilmiah. Kilat
timbul dari bunga api listrik yang terjadi dikala bersatunya listrik positif
yang berada di awan yang mengandung air dengan listrik negatif yang berada di
bumi.
Cahaya kilat bersinar laksana cemeti yang memukul diruang
angkasa. Sejenak saja sesudah adanya cahaya kilat itu maka akan kedengaranlah
bunyi petir yang sangat dahsyat yang
bisa membinasakan apa saja yang ia sambar. Apabila manusia yang ia sambar maka
ia akan mati terbakar, apabila metal atau logam yang disambar, maka benda itu
akan mencair atau melebur, dan apabila bangunan yang ia sambar, maka bangunan
itu akan hancur dan terbakar.
Allah Maha Besar, Maha yang maha
menciptakan. Dia yang telah memperlihatkan kilat sebelum datangnya hujan, itu
memang tanda-tanda kebesaran Allah yang mana manusia akan merasakan takut dan
khawatur jika mendengarnya, sehingga berharap akan datang pertolongan Allah
datang kepadanya. Lalu Allah menurunkan air hujan dari langit untuk turun ke
Bumi. Turunnya hujan ke Bumi ini pun Allah tidak hanya asal memberikan hujan
akan tetapi memiliki tujuan, yaitu dijelaskan lagi diterusan ayatnya yaitu
“lalu dengan air itu dihidupkannya Bumi setelah mati (kering).” Maka pada ayat
ini Allah memeberikan banyak tanda-tanda kebesarannya dan kita sebagai manusia
wajib untuk mengetahui dan mempelajari tanda-tanda kebesaran Allah tersebut dan
mengimaninya.
2.2 Integrasi Al-Qur’an dalam Kajian Ilmu
BIologi
Kajian ilmu
Biologi terkait ayat diatas banyak terdapat tanda-tanda Allah, tertulis jelas
bahwa sebelumnya bumi ini mati (kering) kemudian setelah diturunkannya hujan
maka Bumi ini menjadi hidup kembali, menjadi subur kembali dan dapat digunakan
oleh makhluk Allah yang menghuni bumi. Sutedjo (2004) dalam bukunya yang
berjudul Analisis Tanah, Air, dan Jaringan Tanaman menjelaskan mengenai air
yang digunakan untuk tanah pertanian. Dalam penjelasnnya yaitu harkat tanah
pertanian akan meningkat karena air, kalau pada air yang masuk petak-petak
pertanian kenyataanya banyak mengandung hara, melindi zat-zat racun dari petak,
memeperbaiki struktur dan kemantapan (konsistensi) tanah yang bertekstur kasar
dengan bahan-bahan tersuspensinya serta kolmatasi medan.
Suatu
penilaian terhadap air hujan yag hanya mengenai jumlah dan tagihan air yang
tercurah sepanjang tahun pada tanah-tanah pertanian belumlah dinilai mencukupi,
Karena perlu dinilai juga tentang segi kimiawi air hujan. Beberapa contoh dapat
dikemukakan:
a) Di
Kalimantan seringkali tertampung air curahan hujan yang mempunyai pH (keasaman)
sekitar 4,0.
b) Air
hujan yang sebelum sampai ke tanah menerobos tajuk pohon-pohonan biasanya
mengandung nitrat lebih tinggi disbanding dengan yang jatuh di lapangan
terbuka.
c) Air
hujan yang jatuh di daratan dan di pantai biasanya berkandungan garam yang
berasal dari percikan air laut dan terbawa angina ke daratan.
d) Air
hujan yang jatuh di daerah di mana gunung berapi berpengaruh kenyataannya
mengandung sulfat lebih tinggi.
Campbell, Neil A
dan Jane B. Reece (2012) juga menejelaskan mengenai pentingnya air.
Penjelasannya yaitu air ada di mana-mana sehingga mudah sekali melewatkan fakta
bahwa air merupakan zat istimewa dengan banyak sifat yang luar biasa. Dengan
mengikuti tema sifat emergen. Molekul air tampak sederhana, bentuk molekul air
seperit huruf V yang lebar, dengan dua atom hidrogen yang digabung ke satu atom
oksigen oleh ikatan kovalen tunggal. Semua organisme yang kita kenal tersusun
sebagian besar dari air. Air adalah medium biologis di Bumi dan mungkin juga
pada planet-planet lain. Kehidupan di Bumi dimulai dalam air dan ber-evolusi selama
3 miliar tahun sebelum menyebar ke darat.
Pelczar, Michael J dan E.C.S
.Chan ( 2010) dalam bukunya Dasar-Dasar Mikrobiologi menjelaskan bahwa pada
tanggal 9 Juni 1675, Leeuwenhook menulis dalam buku hariannya, “Mengumulkan air
hujan dalam cawan”, dan pada tanggal 10 Juni ia melanjutkan, “Sambil mengamati
air tersebut aku berkhayal bahwa aku menemukan makhluk-makhluk hidup;tetapi
karena amat sedikitnya serta tidak terdapati dengan mudah, maka hal ini tak
dapat kuterima sebagai hal yang benar”. Maka keesokan harinya ia pun kembali
kepada pengamatannya dan mencatat. “Tak ada pikiran padaku bahwa akan tampak
makhluk hidup, tetapi setelah kuamati maka dengan penuh kagum aku melihat seribu
makhluk dalam setetes air. Animalku itu merupakan jenis terkecil yang pernah
kulihat sampai kini”.
Penjelasan-penjelasan
diatas sangat mewakili terkait integrasinya dengan Biologi. Dimana air yang
turun dari langit dan kemudian menetas hingga sampai ke tanah, laut, sungai,
danau, dan lain-lain pada kesemuanya itu kemudian terdapat prosesnya
masing-masing. Air hujan yang terdapat di tanah dapat menumbuhkan berbagai
macam tumbuhan, buah-buahan, sayur-sayuran yang dapat dimanfaatkan oleh manusia
sebagai bahan makanan. Pada air tersebut juga terdapat berbagai mikroorganisme,
yang sebelumnya dilakukan percobaan oleh ilmuan dahulu yaitu leuwenhook (1675)
telah menemukan seribu mikroorganisme dalam satu tetes air. Itu artinya air
merupakan sumber kehidupan, jika tidak ada air maka bumi akan kering dan akan
mati.
Penjelasan yang
lain dalam Biologi juga dapat dikaitkan dengan transpirasi pada tumbuhan, yaitu
proses keluarnya air dari dalam tumbuhan melalui lubang stomata, kutikula, dan
lenti sel dalam bentuk uap. Jika kadar air pada tumbuhan terlalu tinggi maka
laju transpirsi juga akan cepat hal ini bertujuan agar suhu tumbuhan dapat
stabil. Ekosistem yang baik yaitu terdapat beberapa komponen abiotik dan biotik
yang saling mendukung dan terdapat simbiosis mutualisme, hal ini akan sangat
menguntungkan antara satu populasi dengan populasi lainnya dan tidak terjadi
kerugian. Jika kadar air yang mencukupi maka akan lebih baik dan akan lebih
subur.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan
yang telah dipaparkan mengenai integrasi Q.S Ar-Ruum ayat 24 ini dapat
disimpulkan :
1. Inti
dari integrasi Q.S Ar-Ruum ayat 24 ini adalah bahwa air hujan yang dturunkan
oleh Allah ke bumi merupakan sumber khidupan yang luar biasa karena sifat air
ini yang dapat menghidupkan bumi dari yang mati (kering) menjadi subur dan
banyak kehidupan. Bahkan di dalam satu tetes air pun juga terdapat kehidupan
dari mikroorganisme. Air yang terdapat di bumi diserap oleh tumbuhan melalui
bulu-bulu akar yang kemudian dialirkan keseluruh tubuh tumbuhan dan digunakan
untuk proses pertumbuhannya. Sehingga manusia dapat merawatnya dan
mengomsumsinya dengan baik.
3.2 Saran
Diharapkan
penulisan makalah ini dapat digunakan sebagai sarana belajar mandiri tentang
integrasi ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan hal yang ilmiah dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
Neil A dan Jane B. Reece. 2012. Biologi
Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Erlanga
Hanafiah,
Kemas Ali. Dkk. 2005. Biologi Tanah
Ekologi dan Makrobiologi Tanah. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Kementrian Agama RI . 2010. Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid II.
Jakarta: Lentera Abadi
Pelczar,
Michael J dan E.C.S .Chan. 2010. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
Sutedjo,
Mul Mulyani. 2004. Analisis Tanah, Air,
dan Jaringan Tanaman. Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar