Jumat, 12 Desember 2014

Pembentukan Karakter Generasi Muslim yang Cerdas dan Berakhlaqul Karimah
Karakter merupakan suatu perilaku pada seseorang yang melekat dalam dirinya, dan menggambarkan sifat dalam diri seseorang entah itu karakter yang baik atau pun buruk, hasil dari karakter seseorang nantinya adalah orang lain yang menilainya. Karakter pada masing-masing individu menggambarkan pada sifat individu tersebut. Pembentukan karakter pada seorang individu dihasilkan dari pengaruh banyak faktor. Diantaranya yang paling berpengaruh yaitu dari faktor lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. Dalam hal ini akan dijelaskan mengenai faktor-faktor yang dapat memebentuk karakter seseorang menjadi individu yang berkualitas.
Semua individu dan elemen masyarakat pasti menginginkan dan sangat mendambakan generasi muda yang dapat merubah masa depan menjadi lebih baik, yaitu lebih dari sekedar apa yang ada pada saat ini. Orang tua, guru, saudara, keluarga, orang-orang yang hidup disekitar kita, dan semua individu masyarakat,  mereka sangat mengharapkan kehidupan yang lebih baik, lebih layak, lebih terjamin dalam segala urusannya. Semua itu tidak akan berjalan dengan baik, jika generasi penerus tidak melakukan tidakan yang luar biasa yaitu mereka yang dapat merubah pola dari sistem-sistem yang ada menjadi hasil yang besar dan dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Generasi muda sangatlah dibutuhkan aksinya, bukan hanya sekedar wacana diatas kertas yang mudah hilang tersingkap oleh berita-berita tak penting. Bukanlah mereka yang pandai dalam bicara tetapi dalam bertidak bisa dikatakan “nol”. Mereka yang pandai dalam perdebatan mengenai persoalan yang terjadi, tetapi tidak ada hasil yang didapat dan hanya menghasilkan perkicuhan, mereka yang pandai dalam melakukan suatu tidakan hukum tetapi yang didapat adalah korupsi. Bukan pemuda seperti ini yang mereka inginkan dan dambakan. Tetapi mereka yang pandai dalam hal agama dan mampu mengintegrasikanya dalam ilmu-ilmu umum yang mereka dapat. Mereka yang mampu berkomitmen dalam kebenaran walau cobaan berat ada dihadapanya, mereka yang berjalan diatas kebenaran bukan kebathilan, mereka yang mampu membuat perkicuhan menjadi kedamaian. Mereka yang apabila menjadi pemimpin dapat memakmurkan rakyatnya. Oleh sebab itu dibutuhkanlah peran dari para generasi muslim penerus bangsa yang mempunyai kecerdasan akademik serta memiliki akhlaqul karimah. Agar nantinya dapat mengintregasikan ilmu-ilmu science atau sosial yang mereka miliki dengan Al-Qur’an atau sumber hukum islam yang lain. Agar nantinya ilmu yang mereka dapat menjadi ilmu yang valid dan nyata. Siapakah generasi penerus yang dimaksud diatas?? Mereka adalah generasi muda sekarang yang sedang semangat berjihad mencari ilmu dan menikmati masa mudanya dengan berbagai hal yang mereka lakukan yaitu diri kita. Kitalah yang akan menjadi penerus bangsa masa depan. Sehingga dibutuhkanlah peran yang nyata. Terutama karakter yang baik yaitu berakhlaqul karimah.  
Pembentukan karakter seseorang itu tidaklah mudah. Semua memerlukan proses yang berkelanjutan. kapan mereka dapat dikatakan memiliki akhlaqul karimah? Allah berfirman dalam Qur’an surat an-Nahl: 90, yang artinya “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. Ayat ini menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki karakter yang baik diantaranya yaitu berlaku adil, memberi kepada kaum kerabat. Yaitu jika seseorang itu mampu memberikan apa-apa yang dia miliki baik itu nasihat, atau dalam bentuk benda sekalipun, dan merekapun membrikanya dengan ikhlas karena untuk mendapat ridho Allah Swt. Itulah perintah Allah kepada hambanya untuk berlaku baik terhadap sesama. Maka jalankanlah perintah Allah tersebut dan jauhilah larangannya, karena semua perintah Allah pasti akan mendatangkan kebaikan.
Menjadi pemuda yang hanya memiliki akhlaqul karimahpun tidak cukup dikatakan sebagai generasi pemuda yang didambakan dan diinginkan oleh semua orang. Tapi juga harus memiliki kecerdasan akademik yang kuat agar dapat bersaing dengan pemuka-pemuka masa mendatang yang tidak banyak mengetahui mengenai integrasi ilmu umum dengan hukum-hukum islam, bisa jadi yang dianut oleh mereka adalah ilmu-ilmu liberal yang entah siapa pencetus dari ilmu-ilmu tersebut. Oleh sebab itu carilah ilmu dimanapun kita berada.karena dengan ilmu maka pintu wawasan akan terus terbuka.
 Sabda Rasulullah Saw:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِن كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ.
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda, 'Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid {rumah Allah} untuk membaca Al Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka dalam kelompok orang-orang yang ada di sisi-Nya. Barang siapa enggan untuk menolong, maka kerabatnya akan enggan untuk menolongnya." {Muslim 8/71}
Hadits tersebut menjelaskan bahwa jika seseorang mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Maksudnya yaitu Dia akan memberikan kemudahan-kemudahan bagi hambanya yang mencari ilmu. Karena dengan mencari ilmu maka hamba itu akan selalu meninggikan derajat Allah karena hamba tersebut akan lebih mengetahui mengenai ilmu Allah yang sangat luar biasa pemahamannya serta dapat lebih mengingkatkan kualitas dirinya dengan orang yang tidak berilmu. Dalam proses mencari ilmupun banyak persoalan yang didapati, baik itu faktor dari luar ataupun dari dalam diri seseorang tersebut. Tetapi hal ini harus dijadikan sebagai pemicu untuk selalu ingin mencari ilmu yaitu untuk selalu dapat mendapatkan ridho Allah Swt. Firman Allah Qur’an Surat At-taubah: 41-42 “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” Jelaslah Allah menerangkan kepada kita mengenai wajibnya mencari ilmu, meskipun tubuh ini berat untuk melakukannya. Tetapi keterpaksaan adalah jalan yang paling baik untuk dilakukan. Alhasil sebuah keterpaksaan tidak sedikit akan mendatangkan hasil yang sesuai. Karena banyak kemungkinan apabila kita berjalan di jalan Allah akan banyak cobaan yang kita alami. Semua itu memang tidak mudah, tetapi sekali lagi yaitu apapun yang kita lakukan jika diniatkan demi mendapatkan ridho Allah maka semuanya tidak akan yada yang sia-sia, semua yang kita lakukan akan mendapat balasan dari Allah Swt nantinya.
Jika ilmu sudah didapat maka seseorang wajib untuk memebritakannya/ mengajarinya kepada orang lain. Salah satunya yaitu dengan jalan dakwah,  karena jika seseorang yang yang berilmu tidak mau memberikam ilmunya atau mengajarkan ilmunya kepada orang lain maka perbuatan tersebut sangatlah dibenci oleh Allah. Sabda Rosulullah Saw “Dari ibnu Umar, Nabi Saw bersabda: “Barang siapa yang menuntut ilmu, sedang ia tidak mau mengamalkanya, niscaya ilmu iti tidak akan bertambah melainkan (hanya) kesombongan belaka”. ( HR. Turmudzi dan Ibnu Hibban). Diterangkan juga oleh syamsyuddin Adz-dzahabi dalam bukunya  yang berjudul 75 Dosa Besar mengenai bab yang menerangkan tentang menyembunyian ilmu yaitu menyembunyikan ilmu itu termasuk dosa besar, sebab demikian itu menghalang-halangi kemajuan umat dari segala bidang dan menutupi kebenaran. Firan Allah Swt “ Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk setelah kami menerangkanya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka dilaknati Allah dan dilaknati oleh semua makhluk yang dapat melaknati. (Q.S Al-Baqoroh: 159). Begitu penting dan sangat diwajibkan hamba Allah untuk mengajarkan ilmunya kepada hamba yang lain, agar nantinya dapat menjadi barokah ilmu tersebut.
Jalan dakwah adalah sebuah parameter seseorang dalam mengamalkan ilmu yang mereka dapat. Apalagi kita sebagai generasi penerus bangsa, yaitu generasi muda yang memiliki berbagai bakat kreativitas dalam segala bidangnya. Haruslah lebih mengorientasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya pandai dalam akedemisi tetapi juga pandai dalam menngintegrasikan ilmunya dengan Al-qur’an. Angkatlah problem yang ada di kalangan masyarakat kemudian pecahkanlah problem tersebut dengan sebuah aktualisasi yang nyata yaitu tidak hanya bertumpu pada hukum undang-undang tetapi juga dapat dibuktikan secara ilmiah serta nyata ditulis dalam hukum-hukum islam. Itulah pemuda yang berpikir kreatif dan dibutuhkan oleh kalangan masyarakat. Pemuda yang berpengaruh itu adalah mereka yang apabila pergi maka orang akan mencarinya dan apabila ada maka orang senang pada kehadirannya. Disebabkan mereka adalah pemuda yang memiliki andil untuk kehidupan masyarakat. Maka jadilah generasi penerus bangsa ini yaitu pemuda yang cerdas dalam akademik dan cerdas akhlaqnya yang mampu mengintegrasikan ilmu umum dengan Al-qur’an. Garis besar dalam penulisan esai ini adalah harapan yang besar dari masyarakat untuk para pemuda supaya dapat membawa islam kepada hal yang nyata dan menyebarnya dengan integrasi ilmu-ilmu umum. Supaya generasi pemuda muslim tidak hanya hidup dikalangan masyarakat lokat tetapi juga dapat hidup di dunia internasional dengan membawa islam. Maka bentuklah diri kita semua menjadi generasi pemuda muslim yang cerdas dan beraklhaqul karimah..Allahu Akbar !!!
Semoga coretan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya..aamin..
oleh: Qonita Wardatul Jannah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar