Pembentukan Karakter Generasi Muslim yang Cerdas dan Berakhlaqul
Karimah
Karakter merupakan suatu perilaku
pada seseorang yang melekat dalam dirinya, dan menggambarkan sifat dalam diri
seseorang entah itu karakter yang baik atau pun buruk, hasil dari karakter
seseorang nantinya adalah orang lain yang menilainya. Karakter pada
masing-masing individu menggambarkan pada sifat individu tersebut. Pembentukan
karakter pada seorang individu dihasilkan dari pengaruh banyak faktor.
Diantaranya yang paling berpengaruh yaitu dari faktor lingkungan, baik itu
lingkungan keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. Dalam hal ini akan dijelaskan
mengenai faktor-faktor yang dapat memebentuk karakter seseorang menjadi individu
yang berkualitas.
Semua individu dan elemen masyarakat
pasti menginginkan dan sangat mendambakan generasi muda yang dapat merubah masa
depan menjadi lebih baik, yaitu lebih dari sekedar apa yang ada pada saat ini. Orang
tua, guru, saudara, keluarga, orang-orang yang hidup disekitar kita, dan semua
individu masyarakat, mereka sangat
mengharapkan kehidupan yang lebih baik, lebih layak, lebih terjamin dalam segala
urusannya. Semua itu tidak akan berjalan dengan baik, jika generasi penerus
tidak melakukan tidakan yang luar biasa yaitu mereka yang dapat merubah pola
dari sistem-sistem yang ada menjadi hasil yang besar dan dapat dinikmati oleh
semua kalangan masyarakat. Generasi muda sangatlah dibutuhkan aksinya, bukan
hanya sekedar wacana diatas kertas yang mudah hilang tersingkap oleh
berita-berita tak penting. Bukanlah mereka yang pandai dalam bicara tetapi
dalam bertidak bisa dikatakan “nol”. Mereka yang pandai dalam perdebatan
mengenai persoalan yang terjadi, tetapi tidak ada hasil yang didapat dan hanya
menghasilkan perkicuhan, mereka yang pandai dalam melakukan suatu tidakan hukum
tetapi yang didapat adalah korupsi. Bukan pemuda seperti ini yang mereka
inginkan dan dambakan. Tetapi mereka yang pandai dalam hal agama dan mampu
mengintegrasikanya dalam ilmu-ilmu umum yang mereka dapat. Mereka yang mampu
berkomitmen dalam kebenaran walau cobaan berat ada dihadapanya, mereka yang
berjalan diatas kebenaran bukan kebathilan, mereka yang mampu membuat
perkicuhan menjadi kedamaian. Mereka yang apabila menjadi pemimpin dapat
memakmurkan rakyatnya. Oleh sebab itu dibutuhkanlah peran dari para generasi muslim
penerus bangsa yang mempunyai kecerdasan akademik serta memiliki akhlaqul
karimah. Agar nantinya dapat mengintregasikan ilmu-ilmu science atau sosial
yang mereka miliki dengan Al-Qur’an atau sumber hukum islam yang lain. Agar
nantinya ilmu yang mereka dapat menjadi ilmu yang valid dan nyata. Siapakah
generasi penerus yang dimaksud diatas?? Mereka adalah generasi muda sekarang
yang sedang semangat berjihad mencari ilmu dan menikmati masa mudanya dengan
berbagai hal yang mereka lakukan yaitu diri kita. Kitalah yang akan menjadi
penerus bangsa masa depan. Sehingga dibutuhkanlah peran yang nyata. Terutama
karakter yang baik yaitu berakhlaqul karimah.
Pembentukan karakter seseorang itu
tidaklah mudah. Semua memerlukan proses yang berkelanjutan. kapan mereka dapat
dikatakan memiliki akhlaqul karimah? Allah berfirman dalam Qur’an surat
an-Nahl: 90, yang artinya “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)
berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. Ayat ini menjelaskan
bahwa seseorang yang memiliki karakter yang baik diantaranya yaitu berlaku
adil, memberi kepada kaum kerabat. Yaitu jika seseorang itu mampu memberikan
apa-apa yang dia miliki baik itu nasihat, atau dalam bentuk benda sekalipun,
dan merekapun membrikanya dengan ikhlas karena untuk mendapat ridho Allah Swt. Itulah
perintah Allah kepada hambanya untuk berlaku baik terhadap sesama. Maka
jalankanlah perintah Allah tersebut dan jauhilah larangannya, karena semua
perintah Allah pasti akan mendatangkan kebaikan.
Menjadi pemuda
yang hanya memiliki akhlaqul karimahpun tidak cukup dikatakan sebagai generasi
pemuda yang didambakan dan diinginkan oleh semua orang. Tapi juga harus
memiliki kecerdasan akademik yang kuat agar dapat bersaing dengan pemuka-pemuka
masa mendatang yang tidak banyak mengetahui mengenai integrasi ilmu umum dengan
hukum-hukum islam, bisa jadi yang dianut oleh mereka adalah ilmu-ilmu liberal
yang entah siapa pencetus dari ilmu-ilmu tersebut. Oleh sebab itu carilah ilmu
dimanapun kita berada.karena dengan ilmu maka pintu wawasan akan terus terbuka.
Sabda Rasulullah Saw:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِن كُرَبِ
الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ
أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ
بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ
اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ
عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ
وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ
يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ.
Dari Abu
Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda, 'Barang siapa
membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan
membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi
kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan
kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka
Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong
hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barang siapa
menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke
surga. Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid {rumah Allah} untuk
membaca Al Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan
dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka dalam
kelompok orang-orang yang ada di sisi-Nya. Barang siapa enggan untuk menolong,
maka kerabatnya akan enggan untuk menolongnya." {Muslim
8/71}
Hadits
tersebut menjelaskan bahwa jika seseorang mencari ilmu maka Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga. Maksudnya yaitu Dia akan memberikan kemudahan-kemudahan
bagi hambanya yang mencari ilmu. Karena dengan mencari ilmu maka hamba itu akan
selalu meninggikan derajat Allah karena hamba tersebut akan lebih mengetahui
mengenai ilmu Allah yang sangat luar biasa pemahamannya serta dapat lebih
mengingkatkan kualitas dirinya dengan orang yang tidak berilmu. Dalam proses
mencari ilmupun banyak persoalan yang didapati, baik itu faktor dari luar
ataupun dari dalam diri seseorang tersebut. Tetapi hal ini harus dijadikan
sebagai pemicu untuk selalu ingin mencari ilmu yaitu untuk selalu dapat
mendapatkan ridho Allah Swt. Firman Allah Qur’an Surat At-taubah: 41-42 “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu
adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” Jelaslah Allah menerangkan
kepada kita mengenai wajibnya mencari ilmu, meskipun tubuh ini berat untuk
melakukannya. Tetapi keterpaksaan adalah jalan yang paling baik untuk
dilakukan. Alhasil sebuah keterpaksaan tidak sedikit akan mendatangkan hasil
yang sesuai. Karena banyak kemungkinan apabila kita berjalan di jalan Allah
akan banyak cobaan yang kita alami. Semua itu memang tidak mudah, tetapi sekali
lagi yaitu apapun yang kita lakukan jika diniatkan demi mendapatkan ridho Allah
maka semuanya tidak akan yada yang sia-sia, semua yang kita lakukan akan
mendapat balasan dari Allah Swt nantinya.
Jika
ilmu sudah didapat maka seseorang wajib untuk memebritakannya/ mengajarinya
kepada orang lain. Salah satunya yaitu dengan jalan dakwah, karena jika seseorang yang yang berilmu tidak
mau memberikam ilmunya atau mengajarkan ilmunya kepada orang lain maka
perbuatan tersebut sangatlah dibenci oleh Allah. Sabda Rosulullah Saw “Dari
ibnu Umar, Nabi Saw bersabda: “Barang siapa yang menuntut ilmu, sedang ia tidak
mau mengamalkanya, niscaya ilmu iti tidak akan bertambah melainkan (hanya)
kesombongan belaka”. ( HR. Turmudzi dan Ibnu Hibban). Diterangkan juga oleh
syamsyuddin Adz-dzahabi dalam bukunya
yang berjudul 75 Dosa Besar mengenai bab yang menerangkan tentang
menyembunyian ilmu yaitu menyembunyikan ilmu itu termasuk dosa besar, sebab
demikian itu menghalang-halangi kemajuan umat dari segala bidang dan menutupi
kebenaran. Firan Allah Swt “ Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa
yang telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk
setelah kami menerangkanya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka dilaknati
Allah dan dilaknati oleh semua makhluk yang dapat melaknati. (Q.S Al-Baqoroh:
159). Begitu penting dan sangat diwajibkan hamba Allah untuk mengajarkan
ilmunya kepada hamba yang lain, agar nantinya dapat menjadi barokah ilmu
tersebut.
Jalan
dakwah adalah sebuah parameter seseorang dalam mengamalkan ilmu yang mereka
dapat. Apalagi kita sebagai generasi penerus bangsa, yaitu generasi muda yang
memiliki berbagai bakat kreativitas dalam segala bidangnya. Haruslah lebih
mengorientasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya
pandai dalam akedemisi tetapi juga pandai dalam menngintegrasikan ilmunya
dengan Al-qur’an. Angkatlah problem yang ada di kalangan masyarakat kemudian
pecahkanlah problem tersebut dengan sebuah aktualisasi yang nyata yaitu tidak
hanya bertumpu pada hukum undang-undang tetapi juga dapat dibuktikan secara
ilmiah serta nyata ditulis dalam hukum-hukum islam. Itulah pemuda yang berpikir
kreatif dan dibutuhkan oleh kalangan masyarakat. Pemuda yang berpengaruh itu
adalah mereka yang apabila pergi maka orang akan mencarinya dan apabila ada
maka orang senang pada kehadirannya. Disebabkan mereka adalah pemuda yang
memiliki andil untuk kehidupan masyarakat. Maka jadilah generasi penerus bangsa
ini yaitu pemuda yang cerdas dalam akademik dan cerdas akhlaqnya yang mampu
mengintegrasikan ilmu umum dengan Al-qur’an. Garis besar dalam penulisan esai
ini adalah harapan yang besar dari masyarakat untuk para pemuda supaya dapat
membawa islam kepada hal yang nyata dan menyebarnya dengan integrasi ilmu-ilmu
umum. Supaya generasi pemuda muslim tidak hanya hidup dikalangan masyarakat
lokat tetapi juga dapat hidup di dunia internasional dengan membawa islam. Maka
bentuklah diri kita semua menjadi generasi pemuda muslim yang cerdas dan beraklhaqul
karimah..Allahu Akbar !!!
Semoga
coretan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya..aamin..
oleh:
Qonita Wardatul Jannah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar