Kamis, 28 Juni 2018

CERITA IKUT LOMBA SOUVENIR KHAS BANJARNEGARA



Assalamu’alaikum temen-temen..

Kali ini akan aku ceritakan kisah seputar hidupku...

Setelah bulan Maret kemaren adalah acara wisuda (alhamdulillah), bulan setelahnya adalah, Allah mengizinkanku untuk mengikuti Lomba Souvenir Khas Banjarnegara yang diadakan oleh Dekranasda Banjarnegara, pada bulan April tanggal 12 (kamis)., Dekranasda merupakan singkatan dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah.

Bermula dari ..
Di awal tahun yaitu bulan januari 2018 setelah bertahun-tahun (kira-kira 10 tahun) aku tinggal di luar kota, kembalilah aku ke tempat asal yaitu Rumah Orang tua di Banjarnegara.. Hehe..

Nah, pas di rumah itu aku belum ada kerjaan yang pasti, karena aku butuh dengan yang namanya adaptasi dengan Dunia baru, ya walaupun disini adalah tempat tinggal asli aku, tapi karena setelah bertahun-tahun aku tidak berada disini, jadi berasa asing dan beda. temen main juga jauh-jauh, jadi ya seperti orang liburan di rumah gitu, main ke tempat kaka, nonton tipi, makan, main sama temen, bantuin ortu, bersih-bersih rumah dll.

Tapi yang beda dari liburan sekarang ini adalah. aku lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkreasi. Bikin sesuatu dari barang-barang yang nggak kepake menjadi barang yang unik, lucu dan berguna.

Karna tangan aku gatel banget kalo liat barang-barang di rumah yang nggak kepake, dan itu bisa dimodif sedemikian rupa menjadi barang berharga, jadi aku banyak menghabiskan waktu untuk berkreasi.

Singkat cerita.. ada bahan-bahan perca dari tempat uwa (bude-tukang jahit) yang banyak banget. Dari situ aku mulai mikir, gimana caranya biar kain perca ini bisa dimanfaatkan menjadi barang yang lebih keren, dan nggak kebuang sia-sia.

Terus.. sedikit demi sedikit coba aku rangkai menjadi bentuk bunga jadi bros, lumayan lah hasilnya.. walalupun masih abal-abal. Hahaha

Motif kain perca yang dipake macem-macem, ada yang polos, bergambar, batik, teksturnya halus, kasar dan lain-lain,  tapi kebanyakan adalah kain batik, Batik Gumelem. daan.. jadilaahh.. beberapa bros batik bentuk bunga.

Satu dua selesai.. sampai jumlahnya lumayan banyak.
Terus.. ada temen aku yang main ke rumah (ipung n nenab) mereka liat kreasi abal-abal aku. Haha.. dan ipung ngasih tau aku kalo mau ada lomba souvenir. ‘kamu ikut lomba ini aja nit,’.. (itu ajakan ipung)

karna sebagian besar bros yang aku bikin berasal dari kain perca batik Gumelem, jadi bisa diikutin lomba dengan tema Batik Gumelem. Gumelem merupakan nama salah satu Desa di Kabupaten Banjarnegara dan tempat aku tinggal.

Lomba Souvenir yang akan diadain kurang lebih 3 minggu lagi.
Awalnya aku ragu, karna emang belum siap sama sekali, dan belum selesai pembuatan bros seluruhnya.

Dan setelah dipikir-pikir, oke lah.. aku ikut..

Yang penting diniatkan untuk nyari pengalaman dan memanfaatkan waktu selama masih di Rumah.

Oke, aku siapkan semua sesuai rencana. Bikin kreasi lain selain bros (ikat rambut, gantungan kunci, dompet) dan dibantu sama mbak sepupu aku (mba siti). Beliau ahli banget dalam jahit menjahit, jadi beberapa produk yang berhubungan dengan jahit menjahit aku serahkan ke beliau.

Iket rambut dan dompet. Kebetulan mbak siti ini sebelumnya juga udah nyoba bikin dompet, jadi apa salahnya jika dompet ini juga aku ikutkan ke lomba.

Selain nyiapin kreasi lain, bikin brand juga termasuk rencana berikutnya, untuk bisa memiliki nama yang beda dari pada yang lain. Dibuatlah brand dengan nama Warda Souvenir. Setelah pembuatan brand selesai, langkah selanjutnya adalah menentukan harga, terus nyiapin syarat-syarat pendaftaran, bikin sumber inspirasi.

Sumber inspirasi yang aku buat, judulnya adalah  _ Dari buangan perca, menjadi karya budaya Banjarnegara_

Setelah Selesai.. daftar deh, H-3 sebelum pendaftaran ditutup. kita daftar di gedung Dekransada, di lantai 1 kantor Dekranasda banyak banget kreasi-kreasi hasil kerajinan tangan para ahli yang dipajang, banyak banget, lucu-lucu, unik-unik. Kebanyakan patung-patung, bentuk dawet, tukang dawet, candi arjuna, dieng, anak gimbal, dll. Disana juga ada batik Gumelem, disimpan di etalase. Pokoknya kreasi yang berasal dari kain itu disimpan di etalase.

Jadi, kreasi-kreasi yang di pajang itu sebagian besar adalah hasil dari lomba-lomba souvenir khas Banjarnegara sebelumnya (insyaallah seperti itu). Tapi ada juga hasil produk dari daerah-daerah setempat. Karna souvenir yang dilombakan itu diserahkan ke panitia pada saat pendaftaran, udah menjadi hak panitia dan tidak boleh di bawa lagi (begitu_)

Tapi, menuurut aku, disana kurang ditata dan dirawat lagi, sebenernya udah bagus, tapi kalo ditata kembali dengan penataan yang elegan dan lebih rapi insyaallah tambah cantik tempatnya.. ^_^

Hari H lomba,

Jarak dari Rumah aku ke tempat lomba adalah 1 jam (jauh,, padahal masih satu kabupaten). Karna daerah aku lebih deket dengan perbatasan kabupaten Banyumas.

Aku berangkat bareng isal (sepupu aku)
Berangkat dari rumah jam setengah 8 sampe sama jam setengah 9 kurang. Lomba dimulai pukul 9 (di jadwal). Dan molor sampai kira-kira jam 10an baru bisa dimulai..

sambutan diisi oleh wakil ketua dekranasda dan ketua panitia. Dijelaskan bahwa ada sebanyak 25 peserta yang ikut. Padahal sebelumnya yaitu pada tahun 2013 peserta ada 34 (kalo nggak salah juga), hemm jadi ada penurunan gitu.. 

tapi tak apa lah.. yang penting para masyarakat Banjarnegara tidak berhenti untuk  berkreasi. Oke?..
dilanjutkan sesi presentasi di depan dewan juri. Ada 3 dewan juri semuanya laki-laki, Aku kebagian maju no 7. Setalah 6 orang sebelumnya, kebanyakan yang ikut adalah laki-laki, perempuan kira-kira hanya ada 7 orang.

Jadi, hasil dari komentar dari dewan juri terkait souvenirku adalah.. menurut mereka semmua aspek penilaian masuk. Yaitu kesesuaian dengan tema, kegunaan, estetika, manfaat, originalitas. Oke..
Tapi karna ini adalah lomba, jadi dipilih yang hasilnya beda, begitu kira-kira..

Hem.. apa ya.. yang belum pernah dibikin dan itu merepresentasikan tentang Banjarnegara, dimana Banjarnegara terkenal dengan Dieng, Dawet dan Candi-candiannya. Jadi yang dipilih sama dewan juri ya seputar itu semmua.

Begitu… jadi kalian yang pengen ikut lomba Souvenir khas Banjarnegara selanjutnya, usahakan ada aspek yang menggambarkan hal-hal seperti Dieng, Candi dan Dawet. Itu yang penting saudara-saudara..

Sebagus apapun hasilnya kalo nggak ada hubungannya sama 3 hal itu dinilai kurang epik. Hehee..
Dan hasilnya.. dipilihlah tiga pemenang dari 25 peserta oleh dewan juri, semuanya adalah bapak-baapak, hasilnya juga unik dan bagus pastinya, dengan hasil dari kreatifitas mereka semoga Banjarnegara semakin berjaya dan semakin Gilar-gilar. Aamiin

Sekian. Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum ^_^







Tidak ada komentar:

Posting Komentar