Jumat, 02 Februari 2018

BIMBEL di Surabaya (Part 1)


Berawal dari setelah Lulus MA di Al-Fatah Maos waktu itu di tahun 2013..

Sebagai santri yang belum banyak menjajal ilmu di luar pondok, waktu itu setelah selesai Ujian Nasional aku hanya berencana untuk liburan. Jalan-jalan dulu bareng sama temen-temen.. karna selama 6 tahun hidup di pondok katanya kayak dipenjara, nggak boleh kemana-mana, pulangpun di jadwal sebulan sekali (libur bulanan) selain itu ya libur semester. 

Jadi setelah selesai Ujian Nasional, kita beranggapan sudah tidak ada status sebagai santriwati  (lagi), dan tidak wajib mengikuti peraturan pondok. Rasanya seperti keluar dari goa (tapi nggak juga si), sedikit lega laah..

Setelah berlibur ria, waktu itu jalan-jalan ke Kebumen, ke tempat ummi sama halimah. Dan kita sempet jalan-jalan menyusuri kuburan China abis subuh (nggak ada kerjaan emang, hahaha)
Kembali ke cerita..

Setelah pulang ke rumah, baru kepikiran pengen Bimbel buat masuk ke Universitas. Waktu itu belum tau apa-apa sih, cara daftarnya, link untuk masuk univ, bimbelnya kayak apa, syarat-syarat pendaftaran dll. Yang ada di pikiran aku cuman satu ikut bimbel. Liat kakak tingkat sebelum-sebelumnya, mereka setelah lulus mesti ikut bimbel abis itu baru daftar univ. jadi ya itu.. aku mikir pengen bimbel buat masuk ke univ. 

Waktu dulu belum ada WA. Pakenya sms. Dan ada kabar, siapa aja yang mau ikut bimbel ke SSC (Sony Sogema College) yang di Bandung untuk segera menghubungi bu Budi. Aku langsung tanya temen-temen yang pengen bimbel kesana, hasilnya 0. Nggak ada yang mau ikut bimbel. Tapi ada satu orang yang jawabnya beda. Nisa yang waktu itu aku tanya, terus dia jawab sekaligus ngajakin. Dia nggk ikut bimbel di Bandung, tapi ikut yang di Surabaya. 

Waktu itu yang aku butuhin, ikut bimbel dan ada temennya. Setelah dipikir-pikir. Aku pun mengiyakan ajakan nisa. Disana nanti kita tinggal di tempat om-nya dia, kebetulan om-nya ini kerjanya di tempat Bimbelnya. Oke.. cuss

Alasan kenapa aku ikut bimbelnya di SSC adalah karna sekolah aku udah ada kerjasama sama pihak sana, jadi para murid dari sekolahan aku bisa ikut secara gratis selama 1 bulan, kita butuh ongkos untuk biaya hidupnya aja. Itu bimbel yang di Bandung. Kalo yang di Surabaya beda lagi..

Hari H pun tiba.. 

Aku dan Nisa berangkat ke Surabaya naik kereta (setelah sekian lamanya aku nggak pernah naik kereta.. ), dan ini perjalanan terlama, butuh 8 jam sampai di stasiun Gubeng. Saat di perjalanan, Nisa sempet ditanya aris tentang rencana Bimbel di Surabaya lewat sms. Aris juga temen satu angkatan kita bedanya dia kelas IPS dan kita kelas IPA. 

Sampailah kita di Stasiun Gubeng, saat itu jam 4 atau stengah 5 gitu sampe disana.. 

Dalam hati bilang.. hey, kita lagi di Kota Gede nih (hahahaa), –maklum orang desa— wkwk
katanya sih ini kota termacet kedua setelah Jakarta. Kata Rani yang punya rumah di Surabaya saat smsan di perjalanan tadi.

Setelah menunggu cukup lama, om-nya nisa pun datang naik motor. Menyapa dan memperkenalkan diri, namanya Om Budi. Panggil aja Om Budi atau Lik Budi, kerjanya di SSC Sepanjang.

Kita yang bawa barang lumayan banyak ini dipesenin taksi. Taksi pun melaju menyusuri tengah Kota. Saat itu kita melewati UNAIR, terus.. nggak tau lagi, lupa (haha) pokoknya lewat Tol. Agak lama emang, soalnya macet. Bener kata si Rani, ini kota jalannya macet dimana-mana. Apalagi ini waktu sore, waktunya orang-orang pulang kerja, jadi rame dan macet. 

Sampailah kita di Rumah ..
Maghrib sampai di rumah, disana udah ada istri om budi dan anaknya, si acun.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar