ARTIKEL STUDI AL-QUR’AN
Air Hujan dalam
Perspektif Al-Qur’an dan Biologi
Diajukan
untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Studi Al-Qur’an
Dosen
Pengampu: Mochammad Imamuddin, M.A
Disusun
Oleh:
Qonita
Wardatul Jannah (13620077)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2015
A. Ayat tentang Air Hujan
Q.S Al-Baqoroh:

164
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang,
kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa
yang diturunkan Allah dari langit berupa air
(hujan), lalu dengan itu
dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering).
29:
(Dia-lah)yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dan Dia-lah yang menurunkan air (hujan) dari langit sebagai atap, dan Dia-lah yang menurunkan air (hujan)
dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki
untukmu.
265:
Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari rida Allah dan
untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran
tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu
menghasilkan buah-buahan dua kali lipat.Jika (hujan) lebat tidak
menyiramnya, maka embun (pun memadai) Allah Maha melihat apa yang kamu
kerjakan.
Q.S Ibrahim:
32:
Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air "hujan"
dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air "hujan"
itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan
bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan
Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.
Q.S
An-Nahl:

10: Dialah, Yang telah
menurunkan air “hujan” dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman
dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya)
kamu menggembalakan ternakmu.
11:
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air "hujan" itu
tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah-buahan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang memikirkan.
65:
Dan Allah menurunkan dari langit air ("hujan") dan dengan
air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang
mendengarkan (pelajaran)
Q.S An-Nur:

43:
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara
(bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatan
olehmu"hujan" keluar dari celah-celahnya dan Allah
(juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya
dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan
Q.S Faathir:

9: Dan
Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka
Kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah
matinya dengan “hujan” itu. Demikianlah kebangkitan itu
27:
Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan "hujan"
dari langit lalu Kami hasilkan dari "hujan" itu
buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan diantara gunung-gunung itu ada
garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang
hitam pekat
Q.S Ar-ruum:

24:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat
untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air "hujan"
dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang mempergunakan akalnya

48:
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat "hujan" keluar dari
celah-celahnya, maka apabila "hujan" itu turun mengenai
hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira
49:
Dan sesungguhnya sebelum "hujan" diturunkan kepada
mereka, mereka benar-benar telah berputus asa
Q.S Al-A’raf:

57:
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan
mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di
daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam
buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati,
mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran
Q.S Huud:
52: Dan (dia berkata): Hai kaumku, mohonlah
ampun kepada Rabbmu lalu taubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan "hujan"
yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu,
dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa
Q.S Ar-Rad:

12:
Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan
harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.
17:
Allah telah menurunkan air ("hujan") dari langit, maka
mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih
yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat
perhiasaan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun
buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi
manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan.
Q.S Al Hijr:
22: Dan Kami telah meniupkan angin untuk
mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan "hujan"
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu,dan sekali-kali bukanlah
kamu yang menyimpannya
Q.S Al-Kahfi:
45:
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai
air "hujan" yang Kami turunkan dari langit, maka
menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan
itu menjadi kering yang di terbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu.
Q.S An-Naba:

14:
dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah
Q.S Lukman:
10:
Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan
gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan
memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan
air "hujan" dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya
segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik
34:
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari
Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan "hujan", dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang
dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.
Q.S Al-Furqan:

48:
Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum
kedatangan rahmat-nya (hujan); dan
Kami turunkan dari langit air yang amat bersih
50: Dan
sesungguhnya Kami telah mempergilirkan"hujan" itu di
antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan
manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nimat).
B. Penafsiran makna Air Hujan
Air adalah unsur yang mutlak diperlukan oleh semua
makhluk hidup. Tidak peduli jenis atau ukuran tubuhnya, mulai dari makhluk
hidup yang paling kecil hingga yang paling besar, mulai dari mikroba yang
berukuran mikroskopis sampai ikan paus dan gajah, dua makhluk hidup terbesar di
laut dan di darat. Tanpa air yang Allah berikan, tidak aka nada burung-burung,
binatang melata, dan tiram yang bersemayam di lautan (Abdushshamad, 2003)
Suatu penilaian terhadap air hujan yag hanya mengenai
jumlah dan tagihan air yang tercurah sepanjang tahun pada tanah-tanah pertanian
belumlah dinilai mencukupi, Karena perlu dinilai juga tentang segi kimiawi air
hujan. Beberapa contoh dapat dikemukakan:
a) Di
Kalimantan seringkali tertampung air curahan hujan yang mempunyai pH (keasaman)
sekitar 4,0.
b) Air
hujan yang sebelum sampai ke tanah menerobos tajuk pohon-pohonan biasanya
mengandung nitrat lebih tinggi dibanding dengan yang jatuh di lapangan terbuka.
c) Air
hujan yang jatuh di daratan dan di pantai biasanya berkandungan garam yang
berasal dari percikan air laut dan terbawa angin ke daratan.
d) Air
hujan yang jatuh di daerah di mana gunung berapi berpengaruh kenyataannya
mengandung sulfat lebih tinggi
Campbell, Neil A
dan Jane B. Reece (2012) juga menejelaskan mengenai pentingnya air.
Penjelasannya yaitu air ada di mana-mana sehingga mudah sekali melewatkan fakta
bahwa air merupakan zat istimewa dengan banyak sifat yang luar biasa. Dengan
mengikuti tema sifat emergen. Molekul air tampak sederhana, bentuk molekul air
seperit huruf V yang lebar, dengan dua atom hidrogen yang digabung ke satu atom
oksigen oleh ikatan kovalen tunggal. Semua organisme yang kita kenal tersusun
sebagian besar dari air. Air adalah medium biologis di Bumi dan mungkin juga
pada planet-planet lain. Kehidupan di Bumi dimulai dalam air dan ber-evolusi
selama 3 miliar tahun sebelum menyebar ke darat.
Pelczar, Michael J dan E.C.S .Chan (2010)
dalam bukunya Dasar-Dasar Mikrobiologi menjelaskan bahwa pada tanggal 9 Juni
1675, Leeuwenhook menulis dalam buku hariannya, “Mengumulkan air hujan dalam
cawan”, dan pada tanggal 10 Juni ia melanjutkan, “Sambil mengamati air tersebut
aku berkhayal bahwa aku menemukan makhluk-makhluk hidup;tetapi karena amat
sedikitnya serta tidak terdapati dengan mudah, maka hal ini tak dapat kuterima
sebagai hal yang benar”. Maka keesokan harinya ia pun kembali kepada pengamatannya
dan mencatat. “Tak ada pikiran padaku bahwa akan tampak makhluk hidup, tetapi
setelah kuamati maka dengan penuh kagum aku melihat seribu makhluk dalam
setetes air. Animalku itu merupakan jenis terkecil yang pernah kulihat sampai
kini”.
Penjelasan-penjelasan
diatas sangat mewakili terkait integrasinya dengan Biologi. Dimana air yang
turun dari langit dan kemudian menetas hingga sampai ke tanah, laut, sungai,
danau, dan lain-lain pada kesemuanya itu kemudian terdapat prosesnya
masing-masing. Air hujan yang terdapat di tanah dapat menumbuhkan berbagai
macam tumbuhan, buah-buahan, sayur-sayuran yang dapat dimanfaatkan oleh manusia
sebagai bahan makanan. Pada air tersebut juga terdapat berbagai mikroorganisme,
yang sebelumnya dilakukan percobaan oleh ilmuan dahulu yaitu leuwenhook (1675)
telah menemukan seribu mikroorganisme dalam satu tetes air. Itu artinya air
merupakan sumber kehidupan, jika tidak ada air maka bumi akan kering dan akan
mati.
Penjelasan yang
lain dalam Biologi juga dapat dikaitkan dengan transpirasi pada tumbuhan, yaitu
proses keluarnya air dari dalam tumbuhan melalui lubang stomata, kutikula, dan
lenti sel dalam bentuk uap. Jika kadar air pada tumbuhan terlalu tinggi maka
laju transpirsi juga akan cepat hal ini bertujuan agar suhu tumbuhan dapat
stabil. Ekosistem yang baik yaitu terdapat beberapa komponen abiotik dan biotik
yang saling mendukung dan terdapat simbiosis mutualisme, hal ini akan sangat
menguntungkan antara satu populasi dengan populasi lainnya dan tidak terjadi
kerugian. Jika kadar air yang mencukupi maka akan lebih baik dan akan lebih
subur.
DAFTAR PUSTAKA
Abdushshamad, Muhammad Kamil. 2003. Mu’jizat Ilmiah dalam Al-Qur’an.
Jakarta: Akbar Media Eka Sarana
Campbell, Neil A dan Jane B. Reece. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta
: Erlanga
Hanafiah, Kemas Ali. Dkk. 2005. Biologi Tanah Ekologi dan Makrobiologi Tanah.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Kementrian Agama RI . 2010. Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid II.
Jakarta: Lentera Abadi
Pelczar,
Michael J dan E.C.S .Chan. 2010. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
Sutedjo, Mul Mulyani. 2004. Analisis Tanah, Air, dan Jaringan Tanaman.
Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar