Selasa, 08 Juli 2014

mini riset


LAPORAN MINI RISET
PENGARUH CAMPURAN SHAMPO ANTI KETOMBE DENGAN GARAM DAPUR (NaCl) TERHADAP RASA GATAL AKIBAT JAMUR Candida albicans PENYEBAB KETOMBE
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Semester II pada mata kuliah Teknik Instrumentasi
Dosen Pengampu: Ainun Nikmati Laily, M.Si.
Disusun oleh:
             Cholivia Mayangsari       (13620059)
              Qonita Wardatul Jannah (13620077)

            JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dewasa ini masalah pertumbuhan Candida albicans penyebab timbulnya ketombe merupakan persoalan yang masih banyak dikeluhkan oleh kalangan masyarakat baik dari kalangan muda sampai kalangan lanjut usia dan merupakan keluham umum yang diderita 50% populasi dewasa muda. Seringkali masalah ketombe ini menyebabkan ketidaknyamanan serta rasa tidak percaya diri pada penderita, hal ini terbukti karena penderita yang terserang  jamur Candida albicans penyebab timbulnya ketombe akan merasakan gatal yang menyebabkan ketidaknyamanan pada kulit kepala, karena terjadi pengelupasan sel stratum korneum kulit kepala yang lebih cepat dari biasanya hal ini seperti yang diungkap Lais Koelle, Scientist Head & Shoulders Asia, saat peluncuran Head & Shoulders Men di Hotel Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2013) yaitu "Seharusnya proses pergantian kulit kepala ini berganti dalam waktu 28 hari. Namun karena adanya ketidakseimbangan 'ekosistem' di kepala maka pergantian kulit kepala ini berlangsung dalam waktu lima hari,", yaitu dengan membentuk sisik tipis berukuran 2-3 mm berwarna keputihan.
Candida albicans adalah jamur yang  dapat ditemukan sebagai flora normal pada tubuh manusia, pada keadaan tertentu bersifat pathogen, berbentuk bulat atau lonjong, koloni berwarna putih kekuningan dan berbau khas ragi(Siti, D.S. , 1982). Candida albicans adalah spesies cendawan patogen dari golongan deuteromycota.Spesies cendawan ini merupakan penyebab infeksi oportunistik yang disebut kandidiasis pada kulit, mukosa, dan organ dalam manusia.Beberapa karakteristik dari spesies ini adalah berbentuk seperti telur (ovoid) atau sferis dengan diameter 3-5 µm dan dapat memproduksi pseudohifa.Spesies Candida albicans memiliki dua jenis morfologi, yaitu bentuk seperti khamir dan bentuk hifa.Selain itu, fenotipe atau penampakan mikroorganisme ini juga dapat berubah dari berwarna putih dan rata menjadi kerut tidak beraturan, berbentuk bintang, lingkaran, bentuk seperti topi, dan tidak tembus cahaya.Cendawan ini memiliki kemampuan untuk menempel pada sel inang dan melakukan kolonisasi.
Beberapa ragi seperti Candida albicans menghasilkan sekelompok spora reproduktif aseksual yang disebut blastospora dan spora pertahanan hidup yang berdinding tebal yang disebut clamydospora (Subandi, 2010).
Firman Allah Q.S An-Nisa ayat 28:
وخلق الإنسان ضعيفا ( 28)
“...dan manusia dijadikan bersifat lemah”
Allah telah menyebutkan dalam Al-Qur’an bahwa manusia itu bersifat lemah, oleh karena itu manusia mudah terserang penyakit baik penyakit fisik maupun penyakit batin. Ketombe merupakan salah satu  penyakit fisik yang banyak diderita oleh kalangan masyarakat, tetapi dibalik penyakit itu pasti akan ada obatnya, Rosulullah SAW bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاء
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Allah tidak akan menurunkan penyakit melainkan menurunkan obatnya juga."
Banyak dari kalangan masyarakat yang menggunakan shampo anti ketombeyang diharapkan mampu untuk meminimalisir atau menghambat timbulnya ketombe pada kulit kepala, tetapi shampo anti ketombe yang digunakan belum mampu untuk meminimalisir timbulnya rasa gatal akibat ketombe pada kulit kepala.
NaCl atau lebih dikenal dengan sebutan garam dapur yang setiap harinya dikonsumsi oleh masyarakat sebagai bumbu dapur dan pelengkap rasa pada makanan ternyata banyak kalangan masyarakat yang memanfaatkannya sebagai bahan yang digunakan untuk mengatasi rasa gatal akibat jamur Candida albicans penyebab ketombe,hal ini karena Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi,NaCl atau Garam dapur juga sudah lama digunakan sebagai antiseptik pada akuarium, selain itu juga kerap digunakan sebagai anti jamur (fungisida).
Dengan mengetahui kandungan NaCl (garam dapur) yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan yang dipercaya untuk dapat mengatasi rasa gatal akibat pertumbuhan jamur Candida albicans penyebab ketombe dilakukanlah penelitian mengenai Pengaruh Campuran Shampo Anti Ketombe dengan NaCl terhadap Rasa Gatal akibat Jamur Candida albicans Penyebab Ketombe, supaya dapat diketahui bagaimana efektivitas campuran shampo anti ketombe dengan NaCl dalam mengatasi rasa gatal akibat jamur Candida albicans penyebab ketombe.
1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Bagaimana efektivitas larutan Shampo Anti Ketombe yang di campur dengan NaCl untuk mengatasi rasa gatal akibat jamur Candida albicans penyebab ketombe?
1.3  Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui efektivitas larutan Shampo Anti Ketombe yang dicampur dengan NaCluntuk mengatasi rasa gatal akibat jamur Candida albicans penyebab ketombe.
1.4  Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu:
1.      Mengetahui efektivitas larutan Shampo anti ketombe yang dicampur dengan NaCl terhadap rasa gatal akibat jamur Candida albicans penyebab ketombe
2.      Sebagai bukti tertulis terkait penelitian tentang Pengaruh Campuran shampo Anti Ketombe dengan NaCl terhadaprasa gatal akibat Jamur Candida albicansPenyebab Ketombe
1.5  Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini yaitu:
Shampo anti ketombe dengan kandungan zat aktif ZnPtO (Zink Pyrithione), garam dapur (NaCl) 99,25%, perlakuan pada penderita yang mengalami rambut berminyak dan ketombe kering serta tidak dalam kondisi perawatan khusus penghilang ketombe dan perawatan rambut lainnya, rasa gatal pada kulit kepala akibat jamur Candida albicans penyebab timbulnya ketombe
1.6  Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
Pengaruh larutan Shampo Anti Ketombe yang mengandung zat kimia ZnPtO (Zink Pirythione )dicampur dengan NaCl 99,25% dapat mengatasi rasa gatal pada kulit kepala akibat  jamur Candida albicans penyebab ketombe.















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Shampo Anti Ketombe
Shampo anti ketombe adalah sediaan kosmetik yang umumnya mengandung desinfektan digunakan untuk membersihkan rambut dan dibuat khusus mengatasi terjadinya gangguan rambut dan kulit(Dep Kes RI dalam Ariyani, 2009). Shampo anti ketombe yang banyak beredar dipasaran diantaranya ada yang mengandung zat aktif berupa ZnPtO (Zink Pirythione)yaitu zat aktif yang bersifat fungisitik untuk mengobati infeksi kulit kepala yang diharapkan mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dikulit kepala penyabab ketombe (Ariyani, 2009)
Zinc pyrithione diindikasikan untuk perawatan kulit kepala dari ketombe dan seborrhea yang memiliki spektrum luas dan sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur penyebab timbulnya ketombe (Sinaga, 2012)
Zink Pirythione pertama kali dilaporkan pada tahun 1930-an. Ini memiliki dua ligan pengkhelat piridin diturunkan terikat seng melalui oksigen dan sulfur atom .Dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi, fungsi Zink Pirythione sebagai agen anti ketombe, agen anti mikroba, rambut penyejuk agen, dan pengawet. Pyrithione seng telah digunakan sebagai agen anti ketombe, selama lebih dari 60 tahun, dalam konsentrasi hingga 1-2 % .Hal ini efektif terhadap berbagai bakteri patogen.Aplikasi lainnya meliputi pengobatan psoriasis, eksim, kurap, jamur, atlet kaki, kulit kering, dan dermatitis atipikal.
Seng pyrition ( Zinc pyritione) merupakan spektrum yang luas dan sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur penyebab ketombe, karena mampu menurunkan jumlah jamur, normalisasi ultrastruktur stratum korneum, dan korneosit yang disertai lemak berkurang. Senyawa kimia ini sering terdapat pada shampoo antiketombe yang beredar dipasaran, dimana masyarakat awam lebih banyak mengenal zinc pyrition dari komposisi yang tercantum dari beberapa produk shampoo dipasaran,  hal itulah yang menjadi alasan dalam penelitian untuk membandingkan efektifitas zinc pyrition dengan pembanding yang berbahan tradisional atau alami yang dapat dijadikan alternatif pengobatan antiketombe(Oktaviani, 2012).
Dalam Republika edisi Minggu, 16 Februari 2014 Rudi Hadi Suwarno menyatakan bahwa “Gunakan sampo yang tepat hanya sampai kerusakan teratasi.Sesudahnya gunakan sampo sesuai jenis rambut,” ujarnya.
2.2 Natrium Chlorida (NaCl)
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan).Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa.Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−).Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl.Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular.Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi.
2.3Candida albicans penyebab Ketombe
            Ketombe merupakan keluham umum yang diderita 50% populasi dewasa muda.Seringkali masalah ketombe ini menyebabkan ketidaknyamanan karena rasa gatal pada kulit kepala, serta rasa tidak percaya diri.Ketombe adalah kelainan kulit kepala, dimana terjadi perubahan pada sel stratum korneum epidermis dengan ditemukannya hiperproliferasi, lipid interseluler dan intraseluler yang berlebihan, serta parakerotis yang menimbulkan skuama halus, kering, berlapis-lapis, sering mengelupas sendiri, serta rasa gatal (Hidayah, 2010).
Ketombe merupakan istilah umum dalam bahasa Indonesia yang dalam bahasa kedokteran lazim disebut dandruff. Ketombe adalah bahan (sisik) kering dari epidermis kulit yang mengelupas secara normal, ataupun dari kulit yang berpenyakit.Gangguan ketombe berarti kelainan pada pengelupasan sel stratum korneum kulit kepala yang lebih cepat dari biasa, membentuk sisik tipis berukuran 2-3 mililiter, berwarna keputihan dan umumnya disertai rasa gatal (Puspita, 2010).
Masalah yang sering terjadi sehubung dengan Candida adalah timbulnya ketombe pada kulit kepala.Selain itu Candida sp. Dikulit kepala juga dapat menyebabkan rambut rontok sehingga terjadi alopesia, kulit bersisik dan terasa gatal.Untuk mendapatkan rambut dan kulit kepala yang sehat diperlukan perawatan yang baik agar terhindar dari penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Candida sp. Hal ini dapat dilakukan dengan mencuci rambut sebanyak tiga kali dalam seminggu (Ariyani, 2009).
Candida sp. Dapat hidup saprofit tanpa menyebabkan suatu kelainan apapun dan ditemukan pada tubuh, baik manusia maupun hewan.Pada keadaan tertentu sifat jamur berubah menjadi pathogen (oportunistik) dan menyebabkan infeksi kulit terutama daerah yang lembab dan basah (Ariyani, 2009).









BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Dilaksanakan pada tanggal 29 April-3 Mei 2014 di Mabna Asma binti Abi Bakar dan Fathimah az-ZahraMa’had Sunan Ampel Al-Ali Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat-alat yang dibutuhkan pada penelitian ini yaitu:
1.      Timbangan Analitik                                                   1 buah
2.      Karet gelang                                                               2 buah
3.      Plastik                                                                         3 buah
4.      Kamera                                                                       1 buah
5.      Sendok kecil                                                              1 buah
6.      Spatula                                                                       1 buah
7.      Cawan petri                                                                1 buah
8.      Gelas arloji                                                                 1 buah
9.      tisuue                                                                          secukupnya
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan pada penelitian ini yaitu:
1.      NaCl99,25%
2.      Shampo Anti Ketombe dengan kandungan zat aktif ZnPtO10ml
3.3 Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan pada penelitian ini yaitu:
3.3.1 Teknik penyiapan bahan
1. Disiapkan timbangan analitik, plastik dan karet gelang
2. Ditimbang NaCl 99,25% pada timbangan analitik yaitu sebesar 30gr, 40gr, 50gr
3. Didapat masing-masing berat NaCl sebanyak 3 buah dan ditempatkan pada plastik yang kemudian diikat dengan karet gelang
3.3.2 Teknik Pemakaian Bahan
1. Dibasahi rambut dengan air bersih
2. Dilarutkan Shampo Anti Ketombe dan dicampuri dengan NaCl
3. Dipakai untuk keramas selama ± 5 menit
4. Dibilas rambutdengan air bersih
5. Dilihat hari kedua setelah melakukan keramas








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Data Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan yaitu pada hari kedua setelah pemakaian
bahan selama satu minggu dapat ditulis dalam data-data sebagai berikut:
4.2  Hasil Pengamatan ke-1
No
Massa NaCl (gr)
Kondisi rambut
Kondisi kulit kepala
Kondisi lain pada kulit kepala
1
30
Berminyak
Tidak merasakan gatal
-
2
40
Berminyak
Tidak merasakan gatal
-
3
50
Berminyak
Tidak merasakan gatal
-
4.3  Hasil Pengamatan ke-2
No
Massa NaCl (gr)
Kondisi rambut
Kondisi kulit kepala
Kondisi lain pada kulit kepala
1
30
Berminyak
Tidak merasakan gatal
-
2
40
Berminyak
Tidak merasakan gatal
-
3
50
Berminyak
Tidak merasakan gatal
-
4.4  Hasil Pengamatan ke-3
No
Massa NaCl (gr)
Kondisi rambut
Kondisi kulit kepala
Kondisi lain pada kulit kepala
1
30
Berminyak
Tidak merasakan gatal
Kulit kepala terasa ringan dari sebelumnya
2
40
Berminyak
Tidak merasakan gatal
Tidak merasakan gatal sampai hari ke-3
3
50
Berminyak
Tidak merasakan gatal
Kulit kepala terasa ringan dari sebelumnya

4.5  Pembahasan
Setelah dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Campuran Shampo Anti Ketombeyang mengandung zat aktif ZnPtO (Zink Pyrithione)dengan NaCl 99,25% terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans Penyebab Ketombe, yaitu dengan mengambil sampel 3 Mahasiswi berjilbab yang terindikasi menderita ketombe kering dengan jenis rambut berminyak dan lepek, dantidak dalam masa perawatan khusus penghilangan ketombe (alami) atau perawatan rambut.
Pemakaian bahan yang dilakukan yaitu mencampurkan shampo anti ketombe dengan NaCl yang digunakan pada masing-masing objek dengan massa NaCl yang berbeda-bedadilakukan setiap 2 hari sekali selama satu minggu dengan durasi waktu pemakaian ± 5 menit.
Hasil penelitian menunjukan bahwa campuran shampo anti ketombe yang mengandung zat aktif ZnPtOdengan NaCl 99,25% terbukti dapat mengatasi rasa gatal akibatjamur Candida albicanspenyebab ketombe dengan pemakaian teratur dua hari sekali selama satu minggu yang berdurasi ± 5 menit saat pemakaian, hal ini sesuai dengan pernyataan Ariyani (2009)“Untuk mendapatkan rambut dan kulit kepala yang sehat diperlukan perawatan yang baik agar terhindar dari penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Candida sp. Hal ini dapat dilakukan dengan mencuci rambut sebanyak tiga kali dalam seminggu ”.
Hasil dari pengamatan ke-1 yaitu pada hari kedua setelah pemakaian bahan dan pengamatan ke-2sampai dengan pengamatan ke-3 menunjukan hasil yang sama yaitu tidak merasakan gatal pada kulit kepala dan rambut dalam keadaan berminyak, dan kondisi lain setelah hari pemakaian yang terakhir yaitu hari ketiga setelah pemakaian, objek yang menggunakan massa NaCl 30gr dan 50gr mengalami rasa lebih nyaman pada kulit kepala dan objek yang menggunakan NaCl 40gr tidak mengalami rasa gatal pada kulit kepala sampai hari ke-3 setelah pemakaian, hal ini menjukan bahwa pemakaian campuran shampo anti ketombe dengan NaCl 40gr paling efektif untuk mengatasi rasa gatal pada kulit kepala akibat jamur Candida albicans penyebab ketombe dibanding dengan pemakaian NaCl dengan massa 30gr dan 50gr.
Hasil dari eksperimen yang dilakukan sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa “Shampo anti ketombe yang banyak beredar dipasaran diantaranya ada yang mengandung zat aktif berupa ZnPtO (Zink Pirythione) yaitu zat aktif yang bersifat fungisitik untuk mengobati infeksi kulit kepala yang diharapkan mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dikulit kepala penyabab ketombe” (Ariyani, 2009) dan juga Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi sehingga dapat berpengaruh saat mengatasi rasa gatal akibat jamur Candida albicans penyebab ketombe.




BAB V
         PENUTUP
5.1 kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh campuran shampo anti ketombe yang mengandung ZnPtO dengan NaCl 99,25% secara in vitro maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.    campuran shampo anti ketombe yang mengandung ZnPtO dengan NaCl 40gr, mempunyai efektifitas yang lebih untuk mengatasi rasa gatalpada kulit kepala dibanding dengan pemakaian NaCl 30gr dan 50gr.
2.    Dengan pemakaian teratur dan penggunaan shampo anti ketombe yang mengandung zat aktif ZnPtO dicampuri dengan garam dapur (NaCl)secara tepat, akan lebih efektif untuk mengatasi rasa gatal akibatjamur Candida albicans penyebab ketombe.
5.2 Saran
Hasil riset ini masih memerlukan penelitian yang lebih aktual, guna untuk menjadi sumber rujukan yang valid. Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan baik oleh peneliti sendiri maupun peneliti yang lain.







DAFTAR PUSTAKA
Ariyani, dkk.2009. Daya Hambat Shampo Anti Ketombe Terhadap Pertumbuhan C. Albicans Penyebab Ketombe.Jurnal Kesehatan.Vol.2, No.2 Desember 2009
Departemen Kesehatan RI; 1985, Formularium Kosmetika Indonesia.Jakarta
Hidayah, Agustina Nurul. 2010. Efektivitas Air Perasan Jeruk Lemon (Citrus limon burm) 25% Dibandingkan Ketokonazol 2% Terhadap Pertumbuhan Mallassezia sp. Pada Ketombe. Artikel Karya Tulis Ilmiah
http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium-Kloridadi akses pada 6 April 2013, 05:42
Oktaviani, Dita. 2012. Uji Banding Ekstrak Daun sirih Merah (Piper crocatum) dengan zinc Pyrithione 1% terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale pada Penderita Berketombe. laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah. semarang, 09 Agustus 2012
Puspita. 2010. Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Kangkung (Ipomea Reptans) dengan Ketokonazol 1% secara In Vitro terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale pada Ketombe. Artikel Penelitian Karya Ilmiah
Republika.co.id, Sampo Antiketombe Tak Boleh Dipakai Terus Menerus.nashhairdesign.com. diakses pada Minggu, 16 Februari 2014, 05:46 WIB
Sinaga, Sri Rejeki. 2012. Uji Banding Efektivitas Perasan Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) dengan Zinc Pyrithione 1% terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale pada Penderita Berketombe. Laporan Hasil Karya tulis Ilmiah. Semarang, 09 Agustus 2012
Subandi. 2010. Mikrobiologi perkembangan, kajian, dan pengamatan dalam persfektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar