LAPORAN
MINI RISET
PENGARUH CAMPURAN SHAMPO ANTI
KETOMBE DENGAN GARAM DAPUR (NaCl) TERHADAP RASA GATAL AKIBAT JAMUR Candida albicans PENYEBAB KETOMBE
Diajukan
untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Semester II pada mata kuliah Teknik
Instrumentasi
Dosen
Pengampu: Ainun Nikmati Laily, M.Si.
Disusun
oleh:
Cholivia
Mayangsari (13620059)
Qonita
Wardatul Jannah (13620077)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa
ini masalah pertumbuhan Candida albicans
penyebab timbulnya ketombe merupakan persoalan yang masih banyak dikeluhkan
oleh kalangan masyarakat baik dari kalangan muda sampai kalangan lanjut usia
dan merupakan keluham umum yang diderita 50% populasi dewasa muda. Seringkali
masalah ketombe ini menyebabkan ketidaknyamanan serta rasa tidak percaya diri
pada penderita, hal ini terbukti karena penderita yang terserang jamur Candida
albicans penyebab timbulnya ketombe akan merasakan gatal yang menyebabkan
ketidaknyamanan pada kulit kepala, karena terjadi pengelupasan sel stratum
korneum kulit kepala yang lebih cepat dari biasanya hal ini seperti yang
diungkap Lais Koelle, Scientist Head & Shoulders Asia, saat peluncuran Head
& Shoulders Men di Hotel Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta Selatan, Rabu
(15/5/2013) yaitu "Seharusnya proses pergantian kulit kepala ini berganti
dalam waktu 28 hari. Namun karena adanya ketidakseimbangan 'ekosistem' di
kepala maka pergantian kulit kepala ini berlangsung dalam waktu lima
hari,", yaitu dengan membentuk sisik tipis berukuran 2-3 mm berwarna
keputihan.
Candida albicans
adalah jamur yang dapat ditemukan
sebagai flora normal pada tubuh manusia, pada keadaan tertentu bersifat
pathogen, berbentuk bulat atau lonjong, koloni berwarna putih kekuningan dan
berbau khas ragi(Siti, D.S. , 1982). Candida
albicans adalah spesies cendawan patogen dari golongan
deuteromycota.Spesies cendawan ini merupakan penyebab infeksi oportunistik yang
disebut kandidiasis pada kulit, mukosa, dan organ dalam manusia.Beberapa
karakteristik dari spesies ini adalah berbentuk seperti telur (ovoid) atau
sferis dengan diameter 3-5 µm dan dapat memproduksi pseudohifa.Spesies Candida albicans memiliki dua jenis
morfologi, yaitu bentuk seperti khamir dan bentuk hifa.Selain itu, fenotipe
atau penampakan mikroorganisme ini juga dapat berubah dari berwarna putih dan
rata menjadi kerut tidak beraturan, berbentuk bintang, lingkaran, bentuk
seperti topi, dan tidak tembus cahaya.Cendawan ini memiliki kemampuan untuk
menempel pada sel inang dan melakukan kolonisasi.
Beberapa
ragi seperti Candida albicans
menghasilkan sekelompok spora reproduktif aseksual yang disebut blastospora dan
spora pertahanan hidup yang berdinding tebal yang disebut clamydospora (Subandi,
2010).
Firman Allah Q.S
An-Nisa ayat 28:
وخلق
الإنسان ضعيفا ( 28)
“...dan manusia
dijadikan bersifat lemah”
Allah telah menyebutkan dalam Al-Qur’an bahwa
manusia itu bersifat lemah, oleh karena itu manusia mudah terserang penyakit
baik penyakit fisik maupun penyakit batin. Ketombe merupakan salah satu penyakit fisik yang banyak diderita oleh
kalangan masyarakat, tetapi dibalik penyakit itu pasti akan ada obatnya,
Rosulullah SAW bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا
أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاء
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Allah tidak akan menurunkan
penyakit melainkan menurunkan obatnya juga."
Banyak dari
kalangan masyarakat yang menggunakan shampo anti ketombeyang diharapkan mampu
untuk meminimalisir atau menghambat timbulnya ketombe pada kulit kepala, tetapi
shampo anti ketombe yang digunakan belum mampu untuk meminimalisir timbulnya rasa
gatal akibat ketombe pada kulit
kepala.
NaCl atau lebih dikenal dengan sebutan garam dapur
yang setiap harinya dikonsumsi oleh masyarakat sebagai bumbu dapur dan
pelengkap rasa pada makanan ternyata banyak kalangan masyarakat yang
memanfaatkannya sebagai bahan yang digunakan untuk mengatasi rasa gatal akibat jamur
Candida albicans penyebab ketombe,hal ini karena Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida
(NaCl) yang dikenal sebagai garam yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi,NaCl
atau Garam dapur juga sudah lama digunakan sebagai antiseptik pada akuarium,
selain itu juga kerap digunakan sebagai anti jamur (fungisida).
Dengan
mengetahui kandungan NaCl (garam dapur) yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai bahan yang dipercaya untuk dapat mengatasi rasa gatal akibat
pertumbuhan jamur Candida albicans
penyebab ketombe dilakukanlah penelitian mengenai Pengaruh Campuran Shampo Anti
Ketombe dengan NaCl terhadap Rasa Gatal akibat Jamur Candida albicans Penyebab Ketombe, supaya dapat diketahui bagaimana
efektivitas campuran shampo anti ketombe dengan NaCl dalam mengatasi rasa gatal
akibat jamur Candida albicans
penyebab ketombe.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan
masalah pada penelitian ini adalah:
Bagaimana
efektivitas larutan Shampo Anti Ketombe yang di campur dengan NaCl untuk
mengatasi rasa gatal akibat jamur Candida
albicans penyebab ketombe?
1.3 Tujuan
Tujuan
penelitian ini adalah:
Untuk
mengetahui efektivitas larutan Shampo Anti Ketombe yang dicampur dengan NaCluntuk
mengatasi rasa gatal akibat jamur Candida
albicans penyebab ketombe.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat
yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui
efektivitas larutan Shampo anti ketombe yang dicampur dengan NaCl terhadap rasa
gatal akibat jamur Candida albicans
penyebab ketombe
2. Sebagai
bukti tertulis terkait penelitian tentang Pengaruh Campuran shampo Anti Ketombe
dengan NaCl terhadaprasa gatal akibat Jamur Candida
albicansPenyebab Ketombe
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah pada
penelitian ini yaitu:
Shampo anti
ketombe dengan kandungan zat aktif ZnPtO (Zink Pyrithione), garam dapur (NaCl)
99,25%, perlakuan pada penderita yang mengalami rambut berminyak dan ketombe
kering serta tidak dalam kondisi perawatan khusus penghilang ketombe dan
perawatan rambut lainnya, rasa gatal pada kulit kepala akibat jamur Candida albicans penyebab timbulnya
ketombe
1.6 Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
Pengaruh larutan Shampo Anti Ketombe yang mengandung
zat kimia ZnPtO (Zink Pirythione )dicampur dengan NaCl 99,25% dapat mengatasi
rasa gatal pada kulit kepala akibat jamur Candida
albicans penyebab ketombe.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Shampo Anti Ketombe
Shampo anti ketombe adalah sediaan kosmetik yang
umumnya mengandung desinfektan digunakan untuk membersihkan rambut dan dibuat
khusus mengatasi terjadinya gangguan rambut dan kulit(Dep Kes RI dalam Ariyani,
2009). Shampo anti ketombe yang banyak beredar dipasaran diantaranya ada yang
mengandung zat aktif berupa ZnPtO (Zink Pirythione)yaitu zat aktif yang bersifat
fungisitik untuk mengobati infeksi kulit kepala yang diharapkan mampu
menghambat pertumbuhan jamur Candida
albicans dikulit kepala penyabab ketombe (Ariyani, 2009)
Zinc pyrithione diindikasikan untuk perawatan kulit
kepala dari ketombe dan seborrhea yang memiliki spektrum luas dan sangat
efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur
penyebab timbulnya ketombe (Sinaga, 2012)
Zink Pirythione pertama kali dilaporkan pada tahun
1930-an. Ini memiliki dua ligan pengkhelat piridin diturunkan terikat seng
melalui oksigen dan sulfur atom .Dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi,
fungsi Zink Pirythione sebagai agen anti ketombe, agen anti mikroba, rambut
penyejuk agen, dan pengawet. Pyrithione seng telah digunakan sebagai agen anti ketombe,
selama lebih dari 60 tahun, dalam konsentrasi hingga 1-2 % .Hal ini efektif terhadap
berbagai bakteri patogen.Aplikasi lainnya meliputi pengobatan psoriasis, eksim,
kurap, jamur, atlet kaki, kulit kering, dan dermatitis atipikal.
Seng pyrition ( Zinc pyritione) merupakan spektrum
yang luas dan sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur penyebab
ketombe, karena mampu menurunkan jumlah jamur, normalisasi ultrastruktur
stratum korneum, dan korneosit yang disertai lemak berkurang. Senyawa kimia ini
sering terdapat pada shampoo antiketombe yang beredar dipasaran, dimana
masyarakat awam lebih banyak mengenal zinc pyrition dari komposisi yang
tercantum dari beberapa produk shampoo dipasaran, hal itulah yang menjadi alasan dalam penelitian
untuk membandingkan efektifitas zinc pyrition dengan pembanding yang berbahan
tradisional atau alami yang dapat dijadikan alternatif pengobatan
antiketombe(Oktaviani, 2012).
Dalam Republika edisi Minggu, 16 Februari 2014 Rudi
Hadi Suwarno menyatakan bahwa “Gunakan sampo yang tepat hanya sampai kerusakan
teratasi.Sesudahnya gunakan sampo sesuai jenis rambut,” ujarnya.
2.2 Natrium Chlorida (NaCl)
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang
terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk
senyawa netral (tanpa bermuatan).Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan
basa.Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti
klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−)
dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat
(SO42−).Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur,
atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl.Senyawa ini adalah
garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada
banyak organisme multiselular.Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium
klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.Sodium Chlorida
atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang
memiliki tingkat osmotik yang tinggi.
2.3Candida albicans penyebab Ketombe
Ketombe merupakan keluham umum yang
diderita 50% populasi dewasa muda.Seringkali masalah ketombe ini menyebabkan
ketidaknyamanan karena rasa gatal pada kulit kepala, serta rasa tidak percaya
diri.Ketombe adalah kelainan kulit kepala, dimana terjadi perubahan pada sel
stratum korneum epidermis dengan ditemukannya hiperproliferasi, lipid
interseluler dan intraseluler yang berlebihan, serta parakerotis yang
menimbulkan skuama halus, kering, berlapis-lapis, sering mengelupas sendiri,
serta rasa gatal (Hidayah, 2010).
Ketombe merupakan istilah umum dalam bahasa
Indonesia yang dalam bahasa kedokteran lazim disebut dandruff. Ketombe adalah bahan (sisik) kering dari epidermis kulit
yang mengelupas secara normal, ataupun dari kulit yang berpenyakit.Gangguan
ketombe berarti kelainan pada pengelupasan sel stratum korneum kulit kepala
yang lebih cepat dari biasa, membentuk sisik tipis berukuran 2-3 mililiter,
berwarna keputihan dan umumnya disertai rasa gatal (Puspita, 2010).
Masalah yang sering terjadi sehubung dengan Candida adalah timbulnya ketombe pada
kulit kepala.Selain itu Candida sp.
Dikulit kepala juga dapat menyebabkan rambut rontok sehingga terjadi alopesia,
kulit bersisik dan terasa gatal.Untuk mendapatkan rambut dan kulit kepala yang
sehat diperlukan perawatan yang baik agar terhindar dari penyakit kulit yang
disebabkan oleh jamur Candida sp. Hal
ini dapat dilakukan dengan mencuci rambut sebanyak tiga kali dalam seminggu
(Ariyani, 2009).
Candida sp.
Dapat hidup saprofit tanpa menyebabkan suatu kelainan apapun dan ditemukan pada
tubuh, baik manusia maupun hewan.Pada keadaan tertentu sifat jamur berubah
menjadi pathogen (oportunistik) dan menyebabkan infeksi kulit terutama daerah
yang lembab dan basah (Ariyani, 2009).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Jenis
penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Dilaksanakan pada tanggal 29
April-3 Mei 2014 di Mabna Asma binti Abi Bakar dan Fathimah az-ZahraMa’had
Sunan Ampel Al-Ali Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat-alat
yang dibutuhkan pada penelitian ini yaitu:
1. Timbangan
Analitik 1
buah
2. Karet
gelang 2
buah
3. Plastik 3
buah
4. Kamera 1
buah
5. Sendok
kecil 1
buah
6. Spatula 1
buah
7. Cawan
petri 1
buah
8. Gelas
arloji 1
buah
9. tisuue secukupnya
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan
yang dibutuhkan pada penelitian ini yaitu:
1. NaCl99,25%
2. Shampo
Anti Ketombe dengan kandungan zat aktif ZnPtO10ml
3.3 Cara Kerja
Cara
kerja yang dilakukan pada penelitian ini yaitu:
3.3.1 Teknik penyiapan bahan
1.
Disiapkan timbangan analitik, plastik dan karet gelang
2. Ditimbang NaCl 99,25% pada timbangan
analitik yaitu sebesar 30gr, 40gr, 50gr
3. Didapat masing-masing berat NaCl
sebanyak 3 buah dan ditempatkan pada plastik yang kemudian diikat dengan karet
gelang
3.3.2 Teknik Pemakaian Bahan
1.
Dibasahi rambut dengan air bersih
2.
Dilarutkan Shampo Anti Ketombe dan dicampuri dengan NaCl
3.
Dipakai untuk keramas selama ± 5 menit
4.
Dibilas rambutdengan air bersih
5.
Dilihat hari kedua setelah melakukan keramas
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan yaitu pada hari kedua setelah pemakaian
bahan selama satu minggu dapat
ditulis dalam data-data sebagai berikut:
4.2 Hasil Pengamatan ke-1
No
|
Massa
NaCl (gr)
|
Kondisi
rambut
|
Kondisi
kulit kepala
|
Kondisi
lain pada kulit kepala
|
1
|
30
|
Berminyak
|
Tidak
merasakan gatal
|
-
|
2
|
40
|
Berminyak
|
Tidak
merasakan gatal
|
-
|
3
|
50
|
Berminyak
|
Tidak
merasakan gatal
|
-
|
4.3 Hasil Pengamatan ke-2
No
|
Massa
NaCl (gr)
|
Kondisi
rambut
|
Kondisi
kulit kepala
|
Kondisi
lain pada kulit kepala
|
1
|
30
|
Berminyak
|
Tidak
merasakan gatal
|
-
|
2
|
40
|
Berminyak
|
Tidak
merasakan gatal
|
-
|
3
|
50
|
Berminyak
|
Tidak
merasakan gatal
|
-
|
4.4 Hasil Pengamatan ke-3
No
|
Massa
NaCl (gr)
|
Kondisi
rambut
|
Kondisi
kulit kepala
|
Kondisi
lain pada kulit kepala
|
1
|
30
|
Berminyak
|
Tidak
merasakan gatal
|
Kulit
kepala terasa ringan dari sebelumnya
|
2
|
40
|
Berminyak
|
Tidak
merasakan gatal
|
Tidak
merasakan gatal sampai hari ke-3
|
3
|
50
|
Berminyak
|
Tidak
merasakan gatal
|
Kulit
kepala terasa ringan dari sebelumnya
|
4.5 Pembahasan
Setelah dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Campuran
Shampo Anti Ketombeyang mengandung zat aktif ZnPtO (Zink Pyrithione)dengan NaCl
99,25% terhadap Pertumbuhan Jamur Candida
albicans Penyebab Ketombe, yaitu dengan mengambil sampel 3 Mahasiswi
berjilbab yang terindikasi menderita ketombe kering dengan jenis rambut
berminyak dan lepek, dantidak dalam masa perawatan khusus penghilangan ketombe
(alami) atau perawatan rambut.
Pemakaian bahan yang dilakukan yaitu mencampurkan
shampo anti ketombe dengan NaCl yang digunakan pada masing-masing objek dengan
massa NaCl yang berbeda-bedadilakukan setiap 2 hari sekali selama satu minggu
dengan durasi waktu pemakaian ± 5 menit.
Hasil penelitian menunjukan bahwa campuran shampo
anti ketombe yang mengandung zat aktif ZnPtOdengan NaCl 99,25% terbukti dapat mengatasi
rasa gatal akibatjamur Candida albicanspenyebab
ketombe dengan pemakaian teratur dua hari sekali selama satu minggu yang
berdurasi ± 5 menit saat pemakaian, hal ini sesuai dengan pernyataan Ariyani
(2009)“Untuk mendapatkan rambut dan kulit kepala yang sehat diperlukan perawatan
yang baik agar terhindar dari penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Candida sp. Hal ini dapat dilakukan dengan
mencuci rambut sebanyak tiga kali dalam seminggu ”.
Hasil dari pengamatan ke-1 yaitu pada hari kedua
setelah pemakaian bahan dan pengamatan ke-2sampai dengan pengamatan ke-3
menunjukan hasil yang sama yaitu tidak merasakan gatal pada kulit kepala dan rambut
dalam keadaan berminyak, dan kondisi lain setelah hari pemakaian yang terakhir
yaitu hari ketiga setelah pemakaian, objek yang menggunakan massa NaCl 30gr dan
50gr mengalami rasa lebih nyaman pada kulit kepala dan objek yang menggunakan
NaCl 40gr tidak mengalami rasa gatal pada kulit kepala sampai hari ke-3 setelah
pemakaian, hal ini menjukan bahwa pemakaian campuran shampo anti ketombe dengan
NaCl 40gr paling efektif untuk mengatasi rasa gatal pada kulit kepala akibat
jamur Candida albicans penyebab
ketombe dibanding dengan pemakaian NaCl dengan massa 30gr dan 50gr.
Hasil dari
eksperimen yang dilakukan sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa “Shampo
anti ketombe yang banyak beredar dipasaran diantaranya ada yang mengandung zat
aktif berupa ZnPtO (Zink Pirythione) yaitu zat aktif yang bersifat fungisitik
untuk mengobati infeksi kulit kepala yang diharapkan mampu menghambat
pertumbuhan jamur Candida albicans
dikulit kepala penyabab ketombe” (Ariyani, 2009) dan juga Sodium Chlorida atau
Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki
tingkat osmotik yang tinggi sehingga dapat berpengaruh saat mengatasi rasa
gatal akibat jamur Candida albicans
penyebab ketombe.
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh
campuran shampo anti ketombe yang mengandung ZnPtO dengan NaCl 99,25% secara in
vitro maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. campuran
shampo anti ketombe yang mengandung ZnPtO dengan NaCl 40gr, mempunyai efektifitas
yang lebih untuk mengatasi rasa gatalpada kulit kepala dibanding dengan pemakaian
NaCl 30gr dan 50gr.
2. Dengan
pemakaian teratur dan penggunaan shampo anti ketombe yang mengandung zat aktif
ZnPtO dicampuri dengan garam dapur (NaCl)secara tepat, akan lebih efektif untuk
mengatasi rasa gatal akibatjamur Candida
albicans penyebab ketombe.
5.2 Saran
Hasil riset ini masih memerlukan
penelitian yang lebih aktual, guna untuk menjadi sumber rujukan yang valid.
Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan baik oleh peneliti sendiri maupun
peneliti yang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Ariyani,
dkk.2009. Daya Hambat Shampo Anti Ketombe Terhadap Pertumbuhan C. Albicans Penyebab Ketombe.Jurnal Kesehatan.Vol.2, No.2 Desember
2009
Departemen
Kesehatan RI; 1985, Formularium Kosmetika
Indonesia.Jakarta
Hidayah,
Agustina Nurul. 2010. Efektivitas Air Perasan Jeruk Lemon (Citrus limon burm) 25% Dibandingkan Ketokonazol 2% Terhadap
Pertumbuhan Mallassezia sp. Pada Ketombe.
Artikel Karya Tulis Ilmiah
http://kesehatan.us/2012/06/kenali-penyebab-ketombe-dan-cara-mengatasinya.Di akses oleh DEP Kolektor 10:21 AM
http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium-Kloridadi akses pada 6 April 2013, 05:42
Oktaviani,
Dita. 2012. Uji Banding Ekstrak Daun sirih Merah (Piper crocatum) dengan zinc
Pyrithione 1% terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale pada Penderita
Berketombe. laporan Hasil Karya Tulis
Ilmiah. semarang, 09 Agustus 2012
Puspita. 2010. Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun
Kangkung (Ipomea Reptans) dengan
Ketokonazol 1% secara In Vitro terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale pada Ketombe. Artikel Penelitian Karya Ilmiah
Republika.co.id,
Sampo Antiketombe Tak Boleh Dipakai Terus
Menerus.nashhairdesign.com. diakses pada Minggu, 16 Februari 2014, 05:46
WIB
Sinaga,
Sri Rejeki. 2012. Uji Banding Efektivitas Perasan Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) dengan Zinc
Pyrithione 1% terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale pada Penderita
Berketombe. Laporan Hasil Karya tulis
Ilmiah. Semarang, 09 Agustus 2012
Subandi.
2010. Mikrobiologi perkembangan, kajian,
dan pengamatan dalam persfektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar